Dengarkan Apa yang Tidak Dikatakan Orang Lain
“Lebih baik mendengarkan untuk memahami, daripada mendengarkan hanya menjawab.” –Anonim-
Mendengarkan dengan sungguh-sungguh berarti bukan sekedar mendengar apa yang dikatakan orang lain, namun lebih dari itu, mendengarkan apa yang tidak dikatakan orang lain. Itu artinya lebih kepada pemahaman, dan dibutuhkan kepekaan dan ketulusan hati untuk dapat melakukanya. Oleh karena itu, mendengar disini bukan mendengar dengan telinga, tapi dengan hati. Kita bisa menangkap maksud tersembunyi yang tidak dikatakan orang lain dengan mengamati ekspresinya, bahasa tubuhnya, getaraan dalam nada bicaranya, tatapan matanya, dan sebagainya. Hanya dengan hati yang tulus, kita bisa memahaminya. Dan memang lebih baik mendengarkan untuk memahami, dari pada sekadar mendengarkan hanya untuk menjawab. Karena jawaban tidak ada artinya jika kita tidak memahami maksud yang sebenarnya. Sebaliknya, pemahaman akan sangat berharga, meski kita tidak mengungkapkannya dalam kata-kata. Jika kita mampu memahami orang lain meski dia tidak pernah mengatakan maksudnya, maka dia pun dengan mudah akan mengerti bahwa kita memahaminya, meski tak satu pun kata yang keluar dari mulut kita. Dan kadang, bahasa paling indah di dunia memang tidak bisa dikatakan.