Home » , » BAGIAN-BAGIAN LAIN PADA TUMBUHAN, METAMORFOSIS AKAR, BATANG, DAN DAUN

BAGIAN-BAGIAN LAIN PADA TUMBUHAN, METAMORFOSIS AKAR, BATANG, DAN DAUN

Written By profitgoonline on Friday, 17 May 2013 | 20:25

a. Kuncup (gemma)

Kuncup adalah calon tunas, jadi terdiri atas calon batang dan calon daun-daunnya. Tidak semua kuncup dapat berkembang menjadi bagian

tumbuhan yang baru. Ada yang bertahun-tahun tetap berupa kuncup saja.

Kuncup ini dinamakan kuncup tidur atau kuncup laten.

Menurut tempatnya kuncup dibedakan dalam 3 macam :

1. Kuncup ujung (gemma terminalis), terdapat pada ujung-ujung batang, 1. Kuncup ujung (gemma terminalis), terdapat pada ujung-ujung batang,

cabang-cabang dan ranting-ranting.

2. Kuncup ketiak (gemma axillaris), terdapat didalam ketiak daun.

3. Kuncup liar (gemma adventicius), tidak terdapat pada ujung atau ketiak

daun.

Menurut tempatnya kuncup liar dapat dibedakan seperti berikut :

1. Disembarang tempat pada batang, biasanya menghasilkan wiwilan atau

tunas air, ch. pada pohon coklat (Theobroma cacao L.)

2. Pada tepi daun, dapat menghasilkan tumbuhan baru, ch. pada cocor bebek

(Kalanchoe pinnata Pers.).

3. Pada akar, juga dapat menjadi tumbuhan baru, ch. pada sukun (Artocarpus

communis Forst.)

Berdasarkan tujuannya maka kuncup dapat pula dibedakan seperti berikut :

1. Kuncup daun (gemma foliifera), kuncup berkembang menjadi tunas yang

mendukung daun-daun.

2. Kuncup bunga (gemma florifera), kuncup berkembang menjadi bunga.

3. Kuncup campuran (gemma mixtra), yaitu kuncup yang berkembang

menghasilkan tunas dengan daun-daun dan bunga.

4. Melihat ada atau tidaknya perlindungan bagi kuncup, dapat pula

dibedakan :

5. Kuncup telanjang (gemma nudus), yaitu kuncup tidak mempunyai alat-alat 5. Kuncup telanjang (gemma nudus), yaitu kuncup tidak mempunyai alat-alat

pelindung.

6. Kuncup tertutup (gemma cllausus), yaitu kuncup yang mempunyai

perlindungan yang menyelubungi kuncup tadi.

b. Rimpang (rhizoma), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus)

1. Rimpang (rhizoma), sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang

terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan

dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan

merupakan satu tumbuhan baru.

2. Umbi (tuber), merupakan suatu badan yang membengkak, bangun bulat,

seperti kerucut atau tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan

makanan pula seperti rimpang, dapat merupakan penjelmaan batang, dan makanan pula seperti rimpang, dapat merupakan penjelmaan batang, dan

akar. Oleh sebab itu umbi dibedakan dalam :

1. Umbi batang (tuber caulogenum), merupakn penjelmaan batang.

2. Umbi akar (tuber rhizogenum), merupakan metamorfosis akar.

3. Umbi lapis (bulbus) adalah penjelmaan batang beserta daunnya.

Dinamakan umbi lapis karena memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis,

yang terdiri atas daun-daun yang telah menjadi tebal, lunak dan berdaging.

c. Alat pembelit atau sulur (cirrhus)

Menurut asalnya alat-alat pembelit dapat dibedakan atas :

1. Cabang pembelit (sulur dahan atau sulur cabang), yaitu alat pembelit yang

terjadi dari cabang atau tunas, ch. air mata pengantin(antigonon leptopus).

2. Daun pembelit (sulur daun), yaitu alat pembelit yang biasanya merupakan

penjelmaan suatu begian daun, jadi bukan berasal dari daun seluruhnya.

3. Akar pembelit, yaitu akar yang berubah menjadi suatualat pembelit ch.,

pada panili (Vanilla planifolia).

d. Piala (ascidium) dan gelembung (utriculus)

Alat-alat tersebut merupakan metamorfosis daun atau sebagian daun dan

lazimnya digunakan untuk menangkap serangga (insectivora) :

1. Piala (ascidium), biasanya merupakan ujung daun yang di ubah menjadi

badan menyerupai piala yang lengkap dengan tutupnya.Ch. Nepenthes

ampullaria.

2. Gelembung (utriculus), terdapat pada tumbuhan pemakan serangga yang

hidup di air, ch. rumput gelembung (Utricularia flexuosa).

e. Duri (spina)

Menurut asalnya duri dapat dibedakan dalam :

1. Duri dahan (spina caulogenum), penjelmaan cabang atau dahan ch.

pada (Bougainvillea spectabilis).

2. Duri daun (spina phyllogenum), metamorfosis daun, seperti terdapat

pada kaktus (Cactus opuntia)

3. Duri akar (Spina rhizogenum), yaitu akar yang menjadi keras dan

mempunyai ujung-ujung yang tajam, seperti ch. terdapat pada gembili

(Dioscorea aculeata).

4. Duri daun penumpu (spina stipulogenum), berasal dari daun penumpu.

Ch. pada susura (Euphorbia trigona). Ch. pada susura (Euphorbia trigona).

f. Alat-alat tambahan (organa accessoria)

Bergantung pada susunan dalamnya,alat-alat ini dibedakan dalam 3 golongan :

1. Papila (papillae), yaitu benjolan pada permukaan suatu alat, yang

merupakan peninggian dinding sel yang sebelah luar. Ch. pada bunga

lelang (Clitoria ternatea).

2. Rambut-rambut atau trikoma (trichoma), yaitu alat-alat tumbuhan yang

berupa rambut atau sisik yang pada pembentukannya hanyakulit luar tubuh

tumbuhan saja.

Trikoma pada tumbuhan dapat berupa :

1. Sisik bulu (ramentum), ialah bulu-bulu yang pipih yang menutupi

batang atau bagian-bagian tumbuhan yang lain. Ch. pada pakis

haji (Cycas rumphii).

2. Sisik (lepis), bagian-bagian yang pipih menempel rapat pada alat-alat tumbuhan, ch. tangkai daun, terdapat pada sisi bawah daun

durian (Durio ziberthinus).

3. Bulu-bulu atau rambut halus (pilus). Bulu-bulu atau rambut ini

bermacam-macam bentuk dan susunanya, ada yang bercabang bermacam-macam bentuk dan susunanya, ada yang bercabang

dan ada yang seperti bintang. Ch. pada daun waru (Hibiscus

tiliaceus).

4. Rambut kelenjar (pilus capitatus), bentuknya seperti bulu-bulu

umumnya, tetaapi dari bagian ujungnya dapat dikeluarkan suatu

zat, ch. semacam resin, terdapat pada daun tembakau (Nicotiana

tabacum).

Emergensia (emergentia), yaitu alat-alat tambahan yang tidak hanya

tersusun atas bagian-bagian kulit luar, akan tetapi bagian yang lebih dalam

daripada kulit luar ikut pula mengambil bagian dalam pembentuknnya. Yang

digolongkan dalam emergensia yaitu :

1. Rambut-rambut gatal atau perangsang (stimulus), yaitu rambut-rambut

yang ujungnya mudah patah dan jika sudah patah ujungnya menjadi alat

semacam jarum penyuntik yang tajam, mudah menusuk kulit dan

memasukkan zat-zat yang memberikan rasa gatal dan panas pada kulit, memasukkan zat-zat yang memberikan rasa gatal dan panas pada kulit,

terdapat pada daun kemaduh (Laportea stimulans).

2. Duri tempel (aculeus), duri yang mudah ditanggalkan dari pendukungnya,

terdapat pada bunga mawar (Rosa sp).

ALAT PERKEMBANGBIAKAN

(Organum Reproductivum)

Alat perkembangbiakan tumbuhan dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu :

1. Alat perkembangbiakan vegetatif atau aseksual, yaitu bagian tubuh tumbuhan

yang tidak didahului oleh peristiwa perkawinan (peleburan sel kelamin jantan

dan betina)

2. Alat perkembangbiakan generatif atau seksual, yaitu alat perkembangbiakan

yang terjadi melalui peristiwa perkawinan.

 BUNGA (FLOS)

Jumlah Bunga Dan Tata Letaknya Pada Suatu Tumbuhan

Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan

berbunga tunggal (planta uniflora) ch. bunga coklat (Zephyranthus rosea Lindl)

biasanya terdapat pada ujung batang, sedangkan lainnyatumbuhan berbunga banyak

(planta multiflora).

Menurut tempatnya, bunga dibedakan atas :

 Bunga pada ujung batang (flos terminalis), ch. bunga coklat, kembang merak

(Caesalpinia pulcherrima Swartz)

 Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), ch. kembang sepatu

(Hibiscus rosa-sinensis L.), kembang telang (Clitoria ternatea L.)

Gambar 31. Jumlah dan letak bunga

Susunan bunga yang banyak jumlahnya :

• Terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi), misalnya pada kembang

sepatu.

• Berkumpul membentuk suatu rangkaian dinamakan bunga majemuk

(anthotaxis

atau inflorescentia), ch. pada kembang merak.

Bunga Majemuk (Anthoraxis, Inflorescentia)

Bagian-bagian bunga majemuk :

Bagian-bagian yang bersifat seperti batang atau cabang, yaitu : Bagian-bagian yang bersifat seperti batang atau cabang, yaitu :

1. Ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus communis atau rhachis),

merupakan terusan batang atau cabang.

2. Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung

bunga.

3. Dasar bunga (receptaculum), yaitu tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian bunga bainnya.

Bagian-bagian yang bersifat seperti daun, a.l.:

1. Daun-daun pelindung (bractea) yaitu daun yang dari ketiaknya muncul

cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunga,

2. Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada

tangkai bunga. Pada Dicotypedoneae biasanya terdapat dua daun tangkai,

sedang pada Monocotiledoneae hanya terdapat satu daun tangkai yang

letaknya di dalam bidang median, di bagian atas tangkai bunga.

3. Seludang bunga (spatha), yaitu daun pelindung yang besar, seringkali

menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar, ch. pada pohon

kelapa (Cocos nucifera L.), iles-iles (Amorphophallus variabilis BI ).

4. Daun-daun pembalut (bractea involuclaris, involucrum), yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran, ch. bunga matahari daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran, ch. bunga matahari

(Helianthus annuus L.),

5. Kelopak tambahan (epicalix), yaitu bagian-bagian serupa daun yang

berwarna hijau, tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di bawah

kelopak, ch. pada bunga kembang sepatui (Hibiscusrosa-sinensis L.), kapas

(Gossypium sp.)

6. Daun-daun kelopak (sepalae).

7. Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae).

8. Daun-daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan mahkota sama bentuk

dan warnanya ,

9. Benang – benang sari (stamina),

10. Daun-daun buah (carpella).

Bunga majemuk dan bagian - bagiannya

Bunga majemuk dibedakan atas :

a. Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia

botryoldes atau inflorescentia centripetala), yaitu ibu tangkainya dapat

tumbuh terus, dengan cabang-cabang dapat bercabang lagi atau tidak,

dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin dekat

dengan ujung ibu tangkai), dan bunga mekar berturut-turut dari bawah ke

atas. Jika dilihat dari atas, nampak bunga mulai mekar dari pinggir menuju

ke pusat, maka bunga dinamakan inflorescentia centripetala, ch.

kembang merak (caesalpinia pulcherrima swartz), mangga (Mangifera

indica L.). indica L.).

b. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau infloescentia

centrifuga, inflorescentia definita), yaitu ujung ibu tangkainya selalu ditutup

dengan suatu bunga, jadi pertumbuhannya terbatas. Ibutangkai dapat

bercabang-cabang, dan tiap cabang juga selalu mendukung suatu bunga

pada ujungnya. Bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di

sumbu pokok atau ibu tangkainya, jadi dari tengah ke pinggir (jika dilihat

dari atas), oleh sebab itu dinamakan : inflorescentia centrifuga.

a. Majemuk tak berbatas b. Majemuk berbatas

Melihat jumlah cabang pada ibu tangkai, bunga majemuk berbatas dibedakan

lagi dalam tiga macam :

1. Bersifat : “monochasial”, jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang,

ada

kalanya lebih (dua cabang), tetapi tidak pernah berhadapan, dan yang

satu

lebih besar daripada yang lainnya. Cabang yang besar selanjutnya

mengeluarkan satu cabang saja. Bunga majemuk semacam ini ditemukan

pada berbagai jenis tumbuhan yang berbiji tunggal (monocotyledoneae),

kapas (cossypium sp).

2. Bersifat “dichasial”, jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang

berhadapan,

terdapat pada tumbuhan dengan bunga berbibir (Labiate), dll.

3. Bersifat “pleiochasial”, jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua cabang

pada

suatu tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai tadi, ch. pada bunga

oleander (Nerium oleander L).

c. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta), yaitu bunga mejemuk yang

memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun bunga

majemuk tak berbatas.

Bunga majemuk tak berbatas memiliki beberapa bentukyang disebut dengan :

A. Ibu tangkai tidak bercabang-cabang.

1. Bunga tandan (racemus atau botrys); bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu

tangkainya. Contohnya kembang merak.

2. Bunga bulir (spica); sepeti tandan tetapi tidak bertangkai contohnyabunga jarong

(Stachytarpheta jamaicensis Vahl.).

3. Bunga untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung

bunga-bunga yang berkelamin tunggal dan runtuh seluruhnya (bunga jantan), yang betina

menjadi buah contohnya pada sirih (Piper betle L.)

4. Bunga tongkol (spadix), seperti bulir tetapi ibu tangkai besar, tebal dan sering kali

berdaging, contohnya iles-iles (Amorphophalus variabilis Bl.), jagung (Zea mays L.). berdaging, contohnya iles-iles (Amorphophalus variabilis Bl.), jagung (Zea mays L.).

5. Bunga payung (umbella); dari ujung ibu tangkai mengeluarkan cabang-cabang yang sama

panjangnya. Terdapat pada suku Umbelliferae.

6. Bunga cawan (corymbus); ujung ibu tangkai melebar dan merata seperti cawan.

7. Bunga bongkol (capitulum); menyerupai bunga cawan tetapi tanpa daun-daun pembalut

dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak sehingga seluruhnya berbentuk seperti bola.

8. Bunga periuk (hypanthodium); dibedakan atas :

9. ujung ibu tangkai menebal, berdaging, bentuk seperti gada, bunga-bunganya meliputi

seluruh bagian yng menebal tadi sehingga bentuknya bulat atau silinder. Daun-daun

pembalut tidak ada, contohnya pada keluwih (Artocarpus communis Forst.), nangka

(Artocarpus integra Merr.).

10. ujung ibu tangkai menebal, berdaging, bentuk sepeti periuk, bunga-bunganya terdapat di

dalam periuk tadi contohnya pada anggota marga lo (Ficus sp).

B. Ibu tangkai bercabang-cabang dan cabangnya bercabanglagi.

1. Bunga malai (panicula); ibu tangkai bercabang secara monopodial, juga

cabang-cabangnya (tandan majemuk). Contohnya bunga mangga

(Mangifera indica L.).

2. Bunga malai rata (corymbus ramosus); ibu tangkai dan percabangannya

membentuk suatu bidang datar atau agak melengkung, contohnya bunga

asoka (Ixora grandiflora Zoll. Et Mor.), kirinyu (Sambucus javanica Bl.).

3. Bunga payung majemuk (umbella composita); bunga payung yang bagian- 3. Bunga payung majemuk (umbella composita); bunga payung yang bagian-bagiannya berupa suatu payung kecil (umbellula). Contohnya pada adas

(Foeniculum vulgare Mill.) dan wortel (Daucus carota L.).

4. Bunga tongkol majemuk yaitu bunga tongkol yang ibu tangkainya

bercabang-cabang dan masing-masing cabang tersusun sepertitongkol

pula, contohnya pada kelapa (Cocos nucifera L.) dan palmae umumnya.

5. Bunga bulir majemuk; ibu tangkai bunga bercabang-cabang dan masing-masing cabang mendukung bunga-bunga yang tersusun bulirpula,

contohnya bunga jagung (Zea mays L.) yang jantan dan bunga jenis rumput

umumnya.

Bunga majemuk berbatas dapat dibedakan atas beberapa bentuk yang disebut Bunga majemuk berbatas dapat dibedakan atas beberapa bentuk yang disebut

dengan :

1.1. Anak payung menggarpu ( Anak payung menggarpu (dichasium); pada ujung ibu tangkai daun

terdapat satu bunga, kemudian di bawahnya terdapat dua cabang yan terdapat satu bunga, kemudian di bawahnya terdapat dua cabang yan

sama panjangnya dan masing sama panjangnya dan masing--masing mendukung satu bunga pada masing mendukung satu bunga pada

ujungnya. Bunga yang mekar lebih dulu adalah bunga yang terdapat pada ujungnya. Bunga yang mekar lebih dulu adalah bunga yang terdapat pada

ujung ibu tangkainya, contohnya bunga melati (Jasminum sambac Ait.).

2.2. Bunga tangga atau bunga bercabang seling ( Bunga tangga atau bunga bercabang seling (cinccinnus); ibu tangkainya

bercabang dan cabangnya bercabang bercabang dan cabangnya bercabang--cabang lagi, tetapi tiap kali cabang lagi, tetapi tiap kali

bercabang hanya terbentuk satu cabang saja yang arahnya berganti kiri bercabang hanya terbentuk satu cabang saja yang arahnya berganti kiri

dan kanan, contohnya pada buntut tikus (Heliotropium indicum L.). dan kanan, contohnya pada buntut tikus (Heliotropium indicum L.).

3.3. Bunga sekerup ( Bunga sekerup (bostryx); ibu tangkai bercabang ); ibu tangkai bercabang--cabang dan tiap kali cabang dan tiap kali

bercabang terbentuk satu cabang ke kiri atau ke kanan sajadengan sudut bercabang terbentuk satu cabang ke kiri atau ke kanan sajadengan sudut

90o terhadap yang sebelumnya sehingga seperti arah sekerup atau spiral, 90o terhadap yang sebelumnya sehingga seperti arah sekerup atau spiral,

contohnya bunga kenari (Canarium commune L.).

4.4. Bunga sabit ( Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua

percabangan terletak pada satu bidang, contohnya pada tumbuhan suku percabangan terletak pada satu bidang, contohnya pada tumbuhan suku

Juncaceae..

5.5. Bunga kipas ( Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga bercabang seling, semua bunga

terletak pada satu bidang dan semua bunga memiliki tinggi yang sama, terletak pada satu bidang dan semua bunga memiliki tinggi yang sama,

contohnya paada suku Iridaceae. .

Bagian-bagian Bunga

Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian berikut:

1. Tangkai bunga (pedicellus) yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat

batang

2. Dasar bunga (receptaculum) yaitu ujung tangkai yang melebar dengan

ruas-ruas yang amat pendek.

3. Hiasan bunga (perianthium) yaitu bagian bunga yang merupakan

penjelmaan dari daun. Dibedakan menjadi:

1. kelopak (calyx) yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran

luar, biasanya berwarna hijau dimana daun-daun kelopak satu sama

lain dapat berlekatan dapat pula terpisah-pisah

2. tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla) yaitu bagian hiasan bunga

yang terdapat pada lingkaran dalam biasanya tidak berwarna hijau lagi.

4. Alat-alat kelamin jantan, metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk

sari.

5. Alat-alat kelamin betina biasanya disebut putik.

Berdasarkan bagian-bagian yang terdapat pada bunga,dapat dibedakan menjadi:

. Bunga lengkap atau bunga sempurna yang dapat terdiri atas 1 lingkaran daun

kelopak,

1 lingkaran daun mahkota, 1 lingkaran benang sari dan satu lingkaran benang

sari dan

1 lingkaran daun buah.

 Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurnayaitu jika salah satu alat

kelaminnya

tidak ada.
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : BIOLOG-INDONESIA | Fanspage Facebook | Twitter
Copyright © 2013. Materi Kuliah - All Rights Reserved
Published by Profitgoonline