Home » » Hakikat Biologi sebagai Ilmu Pengetahuan

Hakikat Biologi sebagai Ilmu Pengetahuan

Written By profitgoonline on Friday, 24 May 2013 | 00:46


Di antara makhluk hidup, manusia memiliki derajat lebih tinggi. Ia memiliki sifat “ingin tahu“ yang berasal dari akal budinya. Kemampuan itu tidak dimiliki makhluk hidup lain (seperti hewan dan tumbuhan). Sifat keingintahuan manusia adalah ingin tahu lebih banyak akan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Sifat ini mendorong manusia untuk melakukan penelitian. Dengan penelitian tersebut, manusia dapat menjawab ketidaktahuan serta mampu memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
Seiring dengan perkembangan zaman, sifat keingintahuan manusia semakin berkembang. Hal itu dilakukan dengan cara mempelajari, mengadakan pengamatan dan penyelidikan untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya tentang makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan serta alam sekitarnya.
 Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup beserta lingkungannya disebut biologi atau ilmu hayat. Biologi berasal dari kata bios, artinya hidup dan logos, artinya ilmu. Biologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Objek yang dipelajari dalam biologi adalah makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Makhluk hidup selalu erat kaitannya dengan lingkungan. Lingkungan tersebut terbagi menjadi lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik meliputi semua makhluk hidup yang terbagi atas mikroorganisme,tumbuhan,hewan,dan manusia. Lingkungan abiotik meliputi faktor fisika dan kimia yang penting bagi makhluk hidup, seperti air, temperatur, sinar matahari, dan tanah.


Karakteristik Biologi sebagai ilmu (Sains)

Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang serba ingin tahu. Mengembangkan ilmu pengetahuan tidak harus berawal dari nol, melainkan bisa dari hasil penelitian orang lain asal sesuai dengan karakteristik sains itu sendiri. Biologi bagian dari sains yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya.

Adapun karakteristik ilmu pengetahuan alam termasuk biologi (SAINS/IPA) yaitu:
-Obyek kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera
-Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata)
-Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku
-Menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat deduktif artinya berfikir dengan
  menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum.
-Bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum
  menjadi ketentuan khusus.
-Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku
  (subyektif) Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun diberlakukan.


Ruang lingkup biologi

Berdasarkan struktur keilmuan menurut BSCS (Biological Science Curricullum
Study, Mayer 1980) bahwa ruang lingkup biologi meliputi obyek biologi berupa
kingdom (plantae, animalia, protista, fungi, archebacteria, eubacteria). Ditinjau dari
tingkat molekul (virus) - sel (protozoa, bakteri dan tumbuhan unisel) - jaringan
(porifera & coelenterata) - organ (hati, ginjal, dll) - sistem organ (sistem sirkulasi,
sistem transportasi, dll) - individu (manusia) – populasi (kumpulan individu yang sama
di daerah yang sama) – komunitas (kumpulan beberapa populasi) – ekosistem
(kumpulan beberapa komunitas) – biosfer (kumpulan bebrapa ekosistem).


1.      Organisasi Kehidupan Tingkat Molekul
Dalam tingkat molekuler, atom-atom berikatan membentuk molekul. Molekul-molekul tersebut akan menyusun organel-organel sel. Contohnya, membrane plasma yang tersusun atas molekul-molekul protein, fosfolipid, kolestrol, air, karbohidrat, dan ion-ion lain. Adanya molekul tersebut, memungkinkan membrane plasma menjalankan fungsinya sebagai bagian luar sel yang memisahkan sel dengan lingkungan sekitarnya.

2.      Organisasi Kehidupan Tingkat Sel
Setiap makhluk hidup tersusun atas sel. Ada makhluk hidup yang tersusun atas satu sel (uniseluler) dan banyak sel (multiseluler). Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Setiap sel memiliki organel-organel yang mampu menjalankan fungsinya untuk hidup. Organel sel tersebut diantaranya ribosom, mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma, membran plasma, dan vakuola. Seluruh aktivitas organel tersebut dikontol oleh inti sel (nukleus). Sitologi merupakan cabang biologi tenteng struktur dan fungsi sel.


3.      Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan
Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk, susunan, dan fungsi yang sama. Kumpulan sel tersebut bekerja sama membentuk dan menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya. Kajian tentang jaringan dipelajari dalam Histologi. Pada makhluk hidup terdapat berbagai macam jaringan, seperti jaringan saraf, jaringan otot, dan jaringan ikat. Jaringan saraf memiliki fungsi menyampaikan rangsang dari luar untuk diteruskan menuju otak. Otak tersebut menanggapi rangsang melalui jaringan saraf untuk meresponnya. Misalnya saat memegang benda panas, kita akan merespons dengan melepas benda panas tersebut.

4.      Organisasi Kehidupan Tingkat Organ
Organisasi Kehidupan Tingkat Organ merupakan organisasi hidup dari kumpulan jaringan. Organ merupakan kumpulan beberapa jaringan yang berbeda untuk melakukan suatu pekerjaan yang sama. Suatu organ memiliki tugas untuk menjalankan fungsinya, Organ terdiri atas beberapa jaringan yang berbeda. Contoh organ adalah kulit,jantung,ginjal, dan mata. Di dalam tubuh makhluk hidup, organ-organ yang berbeda akan berkumpul membentuk suatu sistem yang disebut sistem organ. Kumpulan organ-organ tersebut akan menjalankan fungsi dan tugas yang saling berkaitan.

5.      Organisasi Kehidupan Tingkat Individu
Individu merupakan organisme yang tersusun oleh kumpulan sistem organ. Kumpulan sistem organ tersebut membentuk individu.

6.      Organisasi Kehidupan Tingkat Populasi
Organisasi kehidupan tingkat populasi terbentuk oleh spesies atau individu yang sejenis. Populasi merupakan kelompok yang terdiri atas spesies sejenis atau sama dan mendiami suatu habitat. Habitat merupan tempat hidup suatu makhluk hidup. Di dalam suatu populasi terjadi interaksi atau hubungan antarspesiesnya.

7.      Organisasi Kehidupan Tingkat Komunitas
Komunitas merupakan sekelompok populasi yang hidup dalam suatu daerah dan menempati lingkungan yang sama. Komunitas merupakan organisasi kehidupan yang memiliki banyak objek untuk diamati.

8.      Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem
Ekosistem merupakan beberapa macam populasi yang berinteraksi dengan lingkungannya tempat mereka hidup baik dengan komponen biotik maupun abiotiknya. Di dalam ekosistem, organanisasi kehidupan berlangsung cukup kompleks. Antarpopulasi terdapat suatu hubungan simbiosis serta siklus energi dan materi. Siklus energi ini terjadi melalui suatu peristiwa makan dimakan yang membentuk sebuah rantai makanan. Bahkan terdapat siklus energi yang lebih luas dan rumit dalam suatu jarring-jaring makanan.

9.      Organisasi Kehidupan Tingkat Bioma
Bioma merupakan organisasi kehidupan yang cukup beragam, khususnya jenis makhluk hidup di dalamnya. Bioma adalah satuan daerah daratan yang luas di bumi bercirika sejenis tumbuhan dominan di daerah tersebut.


Adapun persoalan yang dikaji meliputi 9 tema dasar yaitu :
1. Biologi (sains) sebagai proses inkuiri
2. Sejarah konsep biologi
3. Evolusi
4. Keanekaragaman dan keseragaman
5. Genetika dan kelangsungan hidup
6. Organisme dan lingkungan
7. Perilaku
8. Struktur dan fungsi
9. Regulasi

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, objek biologi juga terus
berkembang.

Dampak mempelajari biologi

Peran biologi dalam kehidupan memberikan dampak negatif dan dampak positif.
Dampak positif atau manfaatnya yaitu manusia sadar terhadap hidup dan
kehidupan dalam lingkungan, diciptakan bibit unggul yang ramah lingkungan, dan
pemanfaatan mikroorganisme dalam segala bidang. Sedangkan dampak negatif yang
ditimbulkan yaitu mengeksploitasi SDA dengan sembarangan, penggunaan
bibit unggul dan pestisida berlebihan yang akan berdampak pada biodeversitas, dan
penggunaan senjata biologi yang mematikan, yang akan merusak lingkungan biotik
maupun abiotik. Oleh karena itu kemajuan biologi yang demikian pesatnya harus
diimbangi dengan iman dan takwa, sehingga pemanfaatan lebih optimal dan meminimalkan dampak negatif yang ada.

Metode ilmiah

Biologi merupakan cabang sains yang mempelajari berbagai permasalahan
makhluk hidup, dan untuk mempelajari melalui proses dan sikap ilmiah ini sebagai
konsekuensi biologi. Dengan menggunakan proses dan sikap ilmiah akan memperoleh
produk ilmiah. Dalam mempelajari sains terdiri dari 3 komponen yaitu :

Sikap ilmiah
Merupakan sikap yang harus dimiliki untuk berlaku objektif dan jujur saat
mengumpulkan dan menganalisa data.

Proses ilmiah
Merupakan perangkat keterampilan kompleks yang digunakan dalam melakukan kerja
ilmiah. Proses ilmiah dapat dilakukan dengan pendekatan keterampilan proses dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu: 

1) Ketrampilan proses sains dasar, meliputi:
    a. Mengobservasi
Mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian melalui indera. Dalam biologi hasil observasi seringkali dibuat dalam bentuk gambar (missal gambar dunia dll), bagan (missal bagan siklus hidup kupu-kupu), tabel (misal tabel pertumbuhan penduduk suatu wilayah), grafik (misal grafik hubungan antara tabel pertumbuhan kecambah), dan tulisan.
    b. Menggolongkan
Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi suatu permasalahan.
    c. Menafsirkan
Memberikan arti sesuatu fenomena/kejadian berdasarkan atas kejadian lainnya.
    d. Mempraktikkan/meramalkan
Memperkirakan kejadian berdasarkan kejadian sebelumnya serta hokum-hukum yang berlaku. Prakiraan dibedakan menjadi dua macam yaitu prakiraan intrapolasi yaitu prakiraan berdasarkan pada data yang telah terjadi; kedua prakiraan ekstrapolasi yaitu prakiraan berdasarkan logika di luar data yang terjadi.
    e. Mengajukan pertanyaan
Berupa pertanyaan bagaimana, karena pertanyaan ini menuntut jawaban yang diperoleh dengan proses.

2) Keterampilan proses sains terpadu, yang terdiri dari:
a. Mengidentifikasi variabel
b. Menyusun tabel data
c. Menyusun grafik
d. Mendeskripsikan hubungan antar variabel
e. Perolehan data dan pemrosesan data
f. Menganalisia penyelidikan
g. Merumuskan hipotesis
h. Mendefinisikan variabel secara operasional
i. Melakukan eksperimen
j. Inferens

3) Langkah sistematis dalam proses
ilmiah/metode ilmiah meliputi:
Merumuskan masalah
Ada tiga cara dalam merumuskan permasalahan yaitu:
a. Apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat objek eksperimen?
b. Bagaimana pengeruh variabel bebas terhadap variabel terikat objek eksperimen?
c. Apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat objek eksperimen?
Menyusun kerangka berfikir
Kerangka berfikir dicari melalui kepustakaan atau fakta empiris.
Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah. sebelum dibuktikan. Ada 2 macam hipotesis dalam eksperimen yaitu:
a. Hipotesis nol (H0) : tidak ada pengnaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. Hipotesis alternatif (H1) : ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Melakukan eksperimen

Untuk mendukung atau menyangkal hipotesa itu perlu dibuktikan melalui eksperimen. Dalam melakukan eksperimen melalui tahapan-tahapan sebagai
berikut:
a. Taraf perlakuan
b. Pengendalian faktor lain
c. Ulangan
d. Pengukuran

Analisis data
Analisa data dapat menggunakan statistik atau secara deskriptif.
Menarik kesimpulan
Ada dua kemungkinan dalam kesimpulan yaitu hipotesis diterima (dugaan sementara sesuai dengan eksperimen) atau ditolak (dugaan sementara tidak sesuai dengan eksperimen).
Publikasi
Hasil penelitian di publikasikan ke kalayak melalui jurnal penelitian, seminar atau lewat internet

Ciri-ciri Makhluk Hidup
a.       Nutrisi              : Proses mendapatkan, memilih jenis makanan untuk keperluan
                           melaksanakan aktivitas hidup.
b.      Transportasi     : Proses pengangkutan senyawa kimia ke atau dari seluruh bagian tubuh  
                           untuk memelihara keseimbangan.
c.        Respirasi         : Proses penyederhanaan senyawa kimia dari zat makanan untuk
                           mendapatkan energi.
d.      Regulasi           : Proses pengaturan keserasian proses-proses dalam tubuh.
e.       Ekskresi           : Pengeluaran senyawa-senyawa kimia yang tidak berguna bagi tubuh
                           makhluk hidup dan bila terdapat dalam tubuh akan bersifat
                           toksi(meracuni).
f.       Iritabilitas        : Kemampuan organism untuk menerima rangsang dan merespon
                           rangsang tersebut.
g.      Sintesis            : Proses penyusunan senyawa kimia dalam tubuh.
h.      Reproduksi      : Proses bertambahnya individu atau sel.
i.        Pertumbuhan   : Proses pertambahan yang bersifat irreversibel pada jangka waktu
                           tertentu.
j.        Perkembangan : Proses menuju kedewasaan.

Cabang-cabang Ilmu Biologi
a. Genetika : Ilmu mengenai sifat keturunan dan cara pewarisan sifat

b. Ekologi   : Ilmu mengenai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
                      lingkungannya, baik abiotik maupun biotik
c.  Morfologi : Ilmu mengenai struktur bentuk luar tubuh makhluk hidup
d. Virologi : Ilmu mengenai virus
e.  Mikologi : Ilmu mengenai jamur
f.  Botani : Ilmu mengenai tumbuhan
g. Zoologi : Ilmu mengenai hewan
h. Entomologi : Ilmu mengenai serangga
i.  Bakteriologi : Ilmu mengenai bakteri
j.  Bioteknologi : Ilmu mengenai teknologi pemanfaatan makhluk hidup

Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati ini pada dasarnya tumbuh dan berkembang dari tiga hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu:

a.       Keanekaragaman Gen
Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari bagaimana sifat-sifat organisme diwariskan dari induk kepada keturunannya. Sedangkan yang mengendalikan ciri suatu organisme yang bersifat menurun disebut gen. Gen pada setiap individu susunannya berbeda tergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu. Adanya keanekaragaman susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu. Adanya keanekaragaman susunan perangkat gen menimbulkan keanekaragaman individu-individu dalam satu spesies. Keanekaragaman gen dalam satu spesies dapat menimbulkan varietas-varietas yang dapat terjadi secara alami atau secara buatan. Keanekaragaman yang terjadi secara alami merupakan akibat pengaruh adaptasi terhadap lingkungan, sedangkan keanekaragaman yang terjadi secara buatan disebabkan oleh peristiwa hibridisasi, mutasi atau rekayasa genetik.

b.      Keanekaragaman Jenis/Spesies
Setiap makhluk hidup mempunyai persamaan dan perbedaan ciri-ciri anatomi, morfologi, fisologi, dan tingkah laku. Keanekaragaman ciri-ciri yang mereka miliki tersebut merupakan keseluruhan penampakan tiap jenis yang didasari oleh faktor genetik dan interaksinya dengan lingkungan tempat tingggalnya.

c.       Keanekaragaman Ekosistem
Komponen penyusun terdiri atas beraneka ragam faktor biotik dan abiotik yang berbeda kualitas dan kuantitasnya. Jika susunan faktor biotik dan abiotik antara ekosistem satu dengan yang lainnya berbeda akan terbentuk ekosistem yang berbeda-beda pula. Keanekragaman ekosistem dipengaruhi oleh variasi iklim, letak geografis, faktor fisika, dan kimia tanah.


Daftar Pustaka

Anonim, November, 2007, Hakekat Biologi sebagai Ilmu, [Online], http://materi-pelajaran.blogspot.com/2007/11/hakekat-biologi-sebagai-ilmu.html (diakses pada tanggal 9 Oktober 2010)

Karmana Oman, 2007, Cerdas Belajar Biologi, Bandung: Grafindo Media Pratama




Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : BIOLOG-INDONESIA | Fanspage Facebook | Twitter
Copyright © 2013. Materi Kuliah - All Rights Reserved
Published by Profitgoonline