1.Standarisasi larutan Na2EDTA
Pada percobaan ini, pertama yang dilakukan adalah
menstandarisasi larutan Na2EDTA. Alat-alat yang diperlukan disiapkan
sebelumnya. Selanjutnya, larutan Na2EDTA dimasukkan ke dalam buret smpai buret
menunjuk ke angka 0. Setelah itu, disiapkan 3 buah Erlenmeyer 125 ml masing –
masing dengan larutan standar Ca2+ sebanyak 20 ml, 1 ml larutan buffer pH 10
dan dua tetes indicator EBT. Setelah itu dilakukan titrasi sehingga warna merah
anggur pada larutan berubah menjadi biru laut.
Sebelum menjadi larutan standar, larutan Na2EDTA perlu
distandarisasi karena larutan tersebut tidak stabil , larutan Na2EDTA sangat
mudah bereaksi dengan keadaan lingkungan sekitar. Karena jika mudah bereaksi
dengan lingkungan, otomatis volumenya akan senantiasa berubah sehingga juga
akan mempengaruhi besar konsentrasi.
Pada saat melakukan titrasi, harus sesuai dengan standar
cara titrasi yang telah ditetapkan yaitu dengan cara tetes per tetes. Karena
jika tidak sesuai dengan standar cara titrasi yang telah ditetapkan, data bisa
tidak valid. Kemudian, pada saat titrasi, labu Erlenmeyer juga
digoyang-goyangkan supaya titrasi dapat berjalan dengan baik dan percampuran
sempurna. Pada saat titrasi untuk standarisasi larutan Na2EDTA, reaksi yang
terjadi adalah:
1.Ketika larutan standar Ca2+ ditambah indikator
EBT reaksinya:
Ca2+(aq) + EBT(aq) à
[Ca-EBT]2+(aq)
Pada saat itu terjadi perubahan warna dari biru langit
menjadi merah anggur karena pengikatan sebagian ion Ca2+ oleh EBT
2. Ketika Na2EDTA ditambahkan Ca2+
reaksinya :
Ca2+(aq) + H2Y2-(aq) ↔ [CaY]2-(aq) + 2 H+(aq)
Sebelum titran H2Y2-
ditambahkan untuk analisis, analit berwarna biru agak kemerahan karena ion
kompleks [Ca-EBT]2+. Apabila H2Y2- mengompleks
semua Ca2+ maka kompleks biru kemerahan [Ca-EBT]2+
terdisosiasi dan warna biru agak kemerahan berubah menjadi warna biru
langit.Ketika telah mencapai titik akhir, semua ion sadah telah terkompleksikan
dengan H2Y2-.
[Ca-EBT]2+(aq)
+ H2Y2-(aq) à CaY2-(aq)
+ 2H+(aq) + EBT(aq)
Merah anggur biru langit
2.Analisis Kesadahan sampel air
Selanjutnya, percobaan kedua yang kami lakukan adalah
menganalisis kesadahan sampel air. Langkah-langkah yang harus dilakukan sama
dengan langkah pertama, yakni buret diisi dengan larutan Na2EDTA sampai angka 0
dan masing-masing erlenmeyer 125 ml diisi dengan sampel air sebanyak 20 ml, 1
ml larutan buffer pH 10 dan 2 tetes indikator EBT. Setelah itu dilakukan
titrasi secara tetes pertetes sampai warna merah anggur berubah menjadi biru
langit. Pada saat titrasi, lebu Erlenmeyer perlu digoyang-goyangkan supaya
dapat bereaksi sempurna.
Reaksi
yang terjadi adalah :
Mg2+(aq) + EBT(aq) à [Mg-EBT]2+(aq)
biru langit
merah anggur
Reaksi tresebut di
atas merupakan reaksi pada saat indikator EBT ditambahkan pada sampel air
dimana EBT mengomplek ion Mg2+ sehingga warnanya berubah dari biru
langit menjadi merah anggur, pada saat ini larutan benar-benar berwarna merah
anggur karena pada sampel air terdapat ion Mg2+ yang lebih mudah
dikompleksi oleh EBT dari pada ion Ca2+.Pada saat titrasi reaksi
yang terjadi adalah :
[Mg-EBT]2+ (aq) + H2Y2-
(aq) à MgY2-(aq) + 2H+ (aq) + EBT(aq)
Merah anggur
biru langit
Pada saat titrasi, ion H2Y2-
mengompleks semua Ca2+ dan Mg2+ bebas pada sampel air
sehingga kompleks merah anggur [Mg-EBT]2+ terdisosiasi dan warna
merah anggur berubah menjadi biru langit dari indikator EBT dan pada saat itu
titik akhir telah tercapai, semua ion sadah telah terkompleksikan dengan H2Y2-.