BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment dengan time series
01 02 03 04 X 05
06 07 08
|
Pre-test perlakuan Post-test
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Panti
Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta. Waktu
penelitian 2 bulan yaitu pada awal Februari sampai akhir Maret 2012.
C.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
lansia yang tinggal di Panti Sosial
Tresna Werdha PSTW Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total
sampling, yaitu cara pengambilan sampel, dimana semua anggota populasi
dijadikan sampel dengan tujuan untuk menggeneralisasikan dengan kesalahan yang
sangat kecil (Sugiono, 2007). Dalam penelitian ini dipertimbangkan kriteria
inklusi dan eksklusi. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi tersebut antara lain
:
1). Inklusi
Kriteria inklusi pada penelitian ini
adalah lansia yang berumur diatas 60 tahun atau lebih, terdaftar sebagai
anggota dari PSTW Yogyakarta, tidak mengalami gangguan intelektual sedang dan
berat(MMSE>23), tidak mengalami depresi
sedang dan berat(GDS<10), mampu membaca, mampu berkomunikasi secara
verbal dengan baik, serta bersedia menjadi responden penelitian.
2). Eksklusi
Kriteria insklusi dalam penelitian ini adalah
lansia yang mengalami gangguan pendengaran secara permanen, mengalami depresi
sedang dan berat (GDS>10), mengalami gangguan jiwa, menderita halusinasi dan
waham, menolak dilakukan intervensi Murotal Al Quran serta responden yang drop out saat berlangsungnya penelitian.
D.
Variabel Penelitian
Variabel
yang digunakan pada penelitian ini ada dua. Variabel independent (bebas) adalah murotal AL-Qur’an dan variabel dependent (terikat) adalah kualitas
tidur lansia.
E.
Definisi Operasional
1.
Lansia adalah perempuan atau
laki-laki yang berusia 60 tahun atau lebih yang menjadi anggota Paguyuban
Lansia Wirogunan Yogyakarta.
2.
Terapi Al-Qur’an adalah terapi
yang menggunakan muratal Al-Qur’an sebagai pengganti musik klasik atau musik
yang bertempo rendah. Terapi ini disajikan dengan cara diperdengarkan kepada
lansia yang menjelang tidur dengan menggunakan MP3 player yang dibantu dengan
speakers (pengeras suara).
3.
Kualitas tidur merupakan
persepsi tidur seseorang yang dinilai berdasarkan bagaimana kondisi diri
sebelum tidur hingga bangun tidur. Didalam penelitian ini, kualitas tidur
lansia diukur dengan Pittsburg Sleep
Quality Index (PSQI), dengan intepretasi menggunakan skala ordinal dengan
kategori kualitas tidur sangat baik, baik, biasa, kurang, dan sangat kurang.
F.
Alat dan Instrumen Penelitian
1.
Terapi Al-Qur’an
Alat yang
digunakan dalam penelitian ini berupa MP3 player yang dibantu dengan Speakers
(pengeras suara) dengan menggunakan muratal Al-Qur’an yang diperdengarkan
menjelang tidur
2.
Kuesioner Geriatric Deppresion Scale (GDS)
Kuesioner
ini telah diadopsi dari Brink dan Yesvge dan disesuaikan oleh departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Kuesioner ini terdiri dari 15 pertanyaan dan
mempertanyakan kondisi diri 1 minggu terakhir lansia. Pertanyaan dalam
kuesiuoner ini terdiri dari pertanyaan favorable
dan unfavorable.
3.
Kuesioner Mini mental State Examination (MMSE)
Kuesioner ini merupakan alat yang digunakan untuk
skrining gangguan kognitif yang terdiri dari 11 pertanyaan dengan skor maksimal
30 poin. MMSE telah distandarisasi oleh POKDI Fungsi Luhur PERDOSSI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia). Didalamnya terdapat 5 komponen
penting yaitu: orientasi, registraasi, perhatian dan kalkulasi, kemampuan
mengingat kembali, dan bahasa.
4.
Kuesioner Pittsburg Sleep Quality Scale (PSQI)
Kuesioner
ini telah diadaptasi dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Saputri,
2009 dan telah diadaptasi kedalam bahasa Jawa (widyarani, 2010). Dalam
kuesioner ini terdapat 19 pertanyaan yang dibagi menjadi 7 muatan pokok yaitu:
kualitas tidur, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi kebiasaan tidur,
gangguan tidur, penggunaan obat dan disfungsi pada siang hari. Pertanyaan
diwujudkan dalam bentuk pertanyaan terbuka dan tertutup.
G.
Uji Validitas dan Reabilitas
1.
Uji Validitas
Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2006). Kuesioner Pittsburg Sleep Quality Scale (PSQI) akan
diuji menggunakan formula koefisiensi Pearson
Product Moment dengan level of confidence interfal dengan tingkat kesalahan 5% (α=0,005).
(Sugiono, 2007)
Setelah dilakukan uji validitas
kepada 20 responden yang dilakukan di Kardirojo Palbapang Bantul Yogyakarta,
intrumen Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
dinyatakan valid dengan tingkat korelasi r 0,484-0,778. Karena telah melebihi
0,444, maka kuesioner tersebut dinyatakan valid sehingga peneliti tidak perlu
melakukan uji validitas lagi.
2.
Uji Reabilitas
Reabilitas adalah suatu
indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya. Hal ini
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten apabila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama degnan alat ukur yang
sama (Notoadmodjo, 2005). Kuesioner Pittsburg
Sleep Quality Scale (PSQI) akan diuji menggunakan formula koefisiensi alpha cronbach (sugiono, 2007). Intrumen
ini telah dilakukan uji reliabilitas di Kadirojo Palbapang Bantul Yogyakarta
kepada 20 responden dengan nilai alpha
cronbach 0,841. Karena nilai uji tersebut lebih besar dari 0,6 maka instrument
ini dinyatakan reliabel, sehingga peneliti tidak meakukan uji reliabilitas lagi
H.
Rencana Jalannya Penelitian
1.
Tahap persiapan
Tahap persiapan mulai
dilakukan sejak pertengahan April 2012 yang meliputi penelusuran pustaka dan
konsultasi dengan pembimbing, melakukan studi pendahuluan ke Panti Sosial
Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta untuk
mengumpulkan data awal terkait jumlah populasi dan mengajukan surat izin
penelitian. Bersamaan dengan pengajuan surat izin peneliltian, peneliti
melakukan pencarian asisten peneliti untuk yang terdiri dari 4 orang mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan S1, dengan criteria sebagai berikut:
a.
Telah menempuh blok 1.5 Activity
and Rest, blok 2.2 Role and Enhancement serta telah menempuh blok 3.6 Elderly
b.
Mampu berbicara dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa Jawa
c.
Bersedia menjadi asisten
peneliti
Tahap selanjutnya, dilakukan
persamaan persepsi antara peneliti dan asisten peneliti terkait tujuan dan
gambaran penelitian. Selanjutnya dilakukan pengumpulan instrument yang
adequate, yaitu MP3 player serta speaker (pengeras suara).
2.
Tahap pelaksanaan
Penelitan dilakukan di Panti
Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta, setelah surat izin penelitian telah
disetujui. Dimulai dengan pengambilan sample penelitian, dilanjutkan dengan
pengumpulan data. Asisten peneliti bertugas membantu peneliti dalam hal teknis,
termasuk dalam pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan
oleh peneliti dibantu dengan asisten peneliti dengan cara datang langsung ke Panti
Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta. Peneliti melakukan konfirmasi
persetujuan menjadi responden penelitian, kemudan dilakukan pengambilan data.
3.
Tahap pengelolaan dan analisis
data
Peneliti dibantu oleh asisten
peneliti memastikan kuesioner sudah diisi lengkap, terkait kelengkapan
identitas responden, kelengkapan data. Kemudian dilakukan pemberian skor untuk
masing-masing jawaban. Membuat gambaran umum data dan dilakukan analisis
univaiat dan bivariat, sehingga hasil tersebut digunakan untuk membuktikan
hipotesis dan membuat kesimpulan setuai dengan tujuan penelitian.
4.
Tahap pelaporan
Peneliti menyusun kembali
penelitiannya, dari mulai persiapan sampai analisis data, dibuat dalam bentuk
karya tulis ilmiah sesuai dengan kaidah penulisan. Kemudian dilanjutkan dengan
bimbingan hasil kepada dosen pembimbing. Setelah selesai melakukan bimbingan
dan revisi selesai, penelitian dipresentasikan dan selanjutnya dipublikasikan.
I.
Pengolahan dan Analisis Data
1.
Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul
kemudian diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Editing, untuk memastikan bahwa
kuesioner telah disisi dangan lengkap oleh responden
b.
Coding, yaitu memberikan kode
pada instrumen penellitian untuk mempermudah tahap berikutnya
c.
Tabulating, yaitu penyajian
data dalam bentuk table agar dapa diketahui gambaran data secara umum
2.
Analisis Data
Penelitian ini menggunakan
uji statistik, dengan menggunakan uji t berpasangan. Untuk mengetahui perbedaan
kualitas tidur lansia Paguyuban Lansia Wirogunan sebeklum dan sesudah diberdengarkan
muratal Al-Qur’an. Sebelum dilakukan ujij t berpasangan maka dilakukan uji
persebaran distrubusi data terlebih dahulu, apakah data tersebar normal atau
tidak. Data diuji menggunakan Kolmorov-Smirnov
(untuk sampel >50) atau Shapiro-Wilk
(untuk sampel <50). Apabila hasil yang didapatkan adalah data terdistribusi
normal maka uji t berpsangan dapat dilakukan. Akan tetapi jika hasil uji Kolmorov-Smirrnov atau Shapiro-Wilk didapatkan bahwa data tidak
terdistribusi dengan normal, maka dilakukan transformasi data untnuk
menormalkan data. Jika data masih tidak normal, maka dilakukan uji alternative
yaitu Wilcoxon.
Untuk melihat seberapa besar
efek yang didapat setelah mendengarkan muratal Al-Qur’an terhadap kualitas
tidur lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta digunakan uji Repeated Anova untuk data yang
terdistribusi normal dan uji Friedman untuk data yang terdistribusi tidak
normal.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto, Achmad. (Eds), 1999. Terapi Penyakit Dengan Al-Qur’an dan
Sunnah. Pustaka Amani, Jakarta.
Agustian, Ary G, 2001. Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Arga,
Jakarta.
Ramadhani, Egha Z, 2007.
Super Health: Gaya Hidup Sehat Rasulullah. Pro-U Media, Yogyakarta
Widodo, T, 2009. Metode
Penelitian Kuantatif. UNS press, Surakarta.
Rochman, W. & Aswin, S. (2001). Tua dan Proses Menua. Berkala
Ilmu kedokteran Vol. 33, No 4.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 Tentang
Kesejahteraan Lansia (1998). Jakarta
Badan Pusat Statistik. (2008). Kabupaten Sleman dalam Angka 2007.
Yogyakarta: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman. pp. 6-8
Stanley, M & Beare, GP. (2007). Gnangguan Tidur: Buku Ajar
Keperawatan Gerontik edisi 2. Jakarta: EG-C. pp. 447-455
Amir, N. (2007). Gangguan Tidur pada Lansia Diagnosa dan
Penatalaksanaan. Cermin Dunia Kedokteran. No. 157
Djohan. (2008).Respon Emotional Well-Being dalam Laras Gamelan Jawa.
Mudra Vol. 22 (1), 139-150.
Abdurrochman, A.,Wulandari, R.D. and Fatimah, N. 2007.The Comparison
of Classical Music, Relaxation Music and The Qur’anic Recital: an AEP Study. Proceeding of The 2007 Regional Symposium on
Biophysics and Medical Physic, Bogor Agricultural University (IPB), 27th-30th November
2007, Bogor, Indonesia.
Abdurrochman, A.,Wulandari, R.D. and Fatimah, N. 2007.The Effect of
The Qur’anic Recital: an AEP Study.
Jurnal Sain MIPA, Universitas Lamping’s Research Institute, December 2007.
Potter & Perry. (2005). Lansia dan Tidur: Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses. Dan Praktik. (ed. 4). Jakarta: Buku Kedokteran
EGC. pp. 729-753
Windyarani, L. (2010). Hubungan Antara Nyeri Muskuloskeletan dengan
Kualitas tidur pada Lanjut Usia di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten
Bantul Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.
Yudianto, Y. (2011). Pengaruh Terapi Musik Gamelan Terhadap Kualitas
Tidur lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Abiyoso. Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.
Mubarak, W. & Chayatin,
N. (2008). Konsep Dasar Aktivitas, Istirahat, dan Tidur: Kebutuhan Dasar
Manusia: Teori dan Aplikasi dalam Praktek. Jakarta: Buku kedokteran EGC. pp.
246-264
<ari ginanjar, ESQ>
<ega, Ramadhani>
<BKKBN, 1995>