Home » , » DIVISI THALLOPHYTA (Tumbuhan Talus)

DIVISI THALLOPHYTA (Tumbuhan Talus)

Written By profitgoonline on Friday 17 May 2013 | 23:39


BAGIAN 5 DARI YANG SEBELUMNYA LIHAT

C.  ZYGOMYCOTINA(kelas Zygomycetes)

  Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati
  Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat
setelah menjadi tua
  Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel
(aplanospora) dan generatif dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang
kompatibel/konjugasi dengan menghasilkan zigospora. Contohnya :  Rhizopus
sp, mempunyai ciri sbb :
1)  Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu : stolon (hifa yang
membentuk jaringan di permukaan substrat seperti roti), rhizoid (hifa yang
mnembus substrat dan berfungsi untuk menyerap makanan),
sporangiofor (tangkai sporangium)
2)  Berkembangbiak dengan cara vegetatif yaitu membuat sporangium
yang menghasilkan spora. Generatif yaitu dengan konjugasi dua hifa (-)
dan hifa (+).
  Peranan bagi manusia dan sekitar :
1)  Rhizopus nigricans : Menghasilkan asam fumarat, pemasak buah
2)  Rhizopus oryzae : Jamur tempe/untuk membuat tempe
3)  Rhizopus nodusus : Menghasilkan asam laktat

D.  ASCOMYCOTINA

  Hidup saprofit di dalam tanah atau hipogean, hidup di kotoran ternak kemudian
disebut koprofilada juga yang parasit pada tumbuhan.
  Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel.
Cara berkembangbiak ada dua cara:
1)  Secara  vegetatif : Dengan cara klamidospora (spora berdinding tebal),
fragmentasi(pemisahan sebagian cabang dari miselium yang selanjutnya
tumbuh menjadi  individu baru), tunas/kuncup (budding) yaitu pada
Saccharomyces.
2)  Secara generatif:  Dengan menghasilkan spora yang dibentuk di dalam askus.
Askus-askus akan berkumpul dalam badan yang disebut askokarp
  Peranan / Manfaat :
1)  Saccaharomyces cerevisiae dan S. ovaleuntuk membuat tape
2)  S. sakeuntuk membuat sake jepang
3)  Penicillium notatum dan P. chryzogenumpenghasil antibiotik penisilin
4)  P. camemberti dan P. roquerfortimengharumkan keju
5)  Aspergillus flavusmenghasilkan alfatoksin
6)  Aspergillus oryzaeuntuk membuat tape
7)  A. wentiiuntuk membuat kecap
8)  Claviseps purpurea untuk bahan obat-obatan
9)  Neurospora sitophilauntuk membuat oncom

  Penyebab Kerugian :
1)  Aspergillus fumigatusparasit paru-paru burung
2)  A. nidulanspenyebab automikosis/penyakit telinga
3)  Laboulbeniaparasit pada serangga
4)  Reosellina arcuatahidup pada potongan akar
5)  Nectria cinabarinaparasit pada kayu manis

E. BASIDIOMYCOTINA

  Umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang
  Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a.  miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal
dari perkembangan basidiospora) dan
b.  miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium
ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua
basidiospora)
  Cara reproduksi dibedakan menjadi dua yaitu :
a.  vegetatif (dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragm entasi
miselium) dan
b.  generatif (dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul
dalam badan yang disebut basidiokarp, yang menghasilkan spora
yang disebut basidiospora)
  Peranan
a.  Volvariella volvaceajamur merang, dapat dimakan
b.  Auricularia polytricajamur kuping, dapat dimakan
c.  Ustilago compestrisjamur kaleng
d.  Pleurotes(jamur tiram)
  Kerugian
a.  Puccinia graminisparasit pada rumput-rumputan
b.  Ustilago vireusparasit pada padi
c.  U. maydisparasit pada jagung
d.  Amanita phalloidesmenghasilkan racun falin yang merusak darah
e.  A. muscariamenghasilkan racun muskarin yang dapat membunuh lalat
f.  Exobasidium vexansparasit pada tanaman teh
g.  Corticium salmonellajamur upas, parasit pada pohon buah-buahan dan karet

F. DEUTEROMYCOTINA

  Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur tidak sempurna (fungi
imperfecti)
  Pembiakan vegetatif dengan menggunakan konidium, sedang alat pembiakan
generatifnya (askus atau basidium) belum atau tidak dikenal. Contoh klasik ialah
Monilia sitophila, jamur ini masuk Deuteromycotina. Tetapi setelah ditemukan
alat pembiakan generetif oleh Dodge (1927) dan Dwijosoeputro (1961), jamur ini
dikelompokkan kedalam Ascomycotina dan namanya  diganti menjadi
Neurospora sitophila.
  Kelompok jamur ini kebanyakan bersifat parasit bagi lingkungan sekitar, contoh :
a)  Sclerotium rolfsiiparasit pada bawang merah
b)  Helminthosprium oryzaeparasit pada padi
c)  Verticillium penyebab layu pada bibit-bibit tanaman
d)  Curvulariaparasit pada rerumputan
e)  Tinea versicolorjamur panu
f)  Epidermophyton floocossumjamur kulit, parasit pada kaki atlit
g)  Peranan : Monila sitophila untuk jamur oncom

MIKORIZA
Mikoriza bukan takson dalam kingdom jamur, mikoriza merupakan jamur yang hifanya
bersimbiosis dengan akar suatu tanaman. Berdasarkan kedalaman jaringan yang
digunakannya mikoriza dapat digolongkan menjadi dua tipe mikoriza, yaitu:
  Ektomikoriza
Yaitu jika hifa jamur hanya hidup di daerah permukaan akar, yakni pada
jaringan epidermis. Dari tumbuhan inangnya memperolah bahan makanan
seperti vitamin, gula, asam amino. Sedangkan inangnya mendapatkan air
dan unsur-unsur dari tanah lebih banyak. Contohnya jamur ektomikoriza
bersimbiosis dengan tanaman pinus, bentuknya seperti payung.
  Endomikoriza
Yaitu hifa jamur menembus akar hingga masuk ke jaringan korteks.
Endomikoriza tidak mempunyai inang khusus. Contohnya jamur yang hidup
pada akar anggrek, sayuran, dan berbagai jenis pohon.

  Lumut kerak atau Lichenes
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dari golongan Ascomycotina
atau Basidiomycotina (mikobion) dengan Chlorophyta atau Cyanobacteria bersel satu
(fikobion).  Tumbuhan ini tergolong tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam
pembentukan tanah.  Lumut kerakbersifat endolitik karena dapat masuk pada bagian
pinggir batu. Dalam hidupnya lichenes tidak memerlukan syarat hidup yang tinggidan
tahan terhadap kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Lichenes yang hidup pada
batuan dapat menjadi kering karena teriknya matahari, tetapi tumbuhan ini tidak mati, dan
jika turun hujan bisa hidup kembali.

Morfologi Lumut Kerak
Tubuh lichenes  dinamakan thallus yang
secara vegetatif mempunyai kemiripan
dengan alga dan jamur. Thallus ini berwarna
abu-abu atau abu-abu kehijauan. Beberapa
spesies ada yang berwarna kuning, oranye,
coklat atau merah dengan habitat yang
bervariasi. Bagian tubuh yang memanjang secara selluler dinamakan hifa. Hifa
merupakan organ vegetatif dari thallus atau miselium yang biasanya tidak dikenal
pada jamur yang bukan lichenes. Alga selalu berada pada bagian permukaan dari
thallus.

Apabila lumut kerak disayat tipis kemudiandiamati di bawah mikroskop, maka
akan tampak adanya jalinan hifa jamur yang teratur dan dilapisan permukaan
terdapat kelompok alga bersel satu yang terdapat di sela-sela jalinan hifa.
Secara garis besar susunan anatomi
lumut kerak dibedakan menjadi tiga
lapisan, antara lain :
1.  Lapisan Luar (korteks) : lapisan yang
tersusun atas sel -sel jamur yang rapat
dan kuat, menjaga agar lumut kerak
tetap tumbuh.
2.  Lapisan  Gonidium : merupakan lapisan
yang mengandung ganggang dan menghasilkan makanan dengan berfotosintesis.
3.  Lapisan Empulur : lapisan yang tersusun atas sel-sel jamur yang tidak rapat berfungsi
untuk menyimpan cadangan air dan tempat terjadinya perkembangbiakan.

Pada lumut kerak berdaun (feliose) dan perdu (fruticose) memiliki korteks bawah
yang susunannya sama dengan korteks atas, tetapi menghasilkan sel-sel tertentu untuk
menempel pada substrat atau yang disebut dengan rizoid.

Menurut bentuk pertumbuhannya, lumut kerak terbagi menjadi tiga tipe  yaitu:
a)  Krustos, jika talus terbentuk seperti kerak (kulit keras), berukuran kecil, datar
dan tipis.melekat erat pada substratnya(batu, kulit pohon atau tanah).
Contohnya :  Physcia,Graphis scipta, Haematomma puniceum, Acarospora atau
Pleopsidium
Lichen krustos yang tumbuh terbenam
di dalam batu hanya bagian tubuh buahnya
yang berada di permukaan  yang biasanya
disebut endolitik,
Gambar : Caloplaca luteominea subspecies
bolanderi (lichen endolitik)
b)  Folios, jika talus berbentuk seperti daun.  Thallusnya datar, lebar, banyak
lekukan seperti daun yang mengkerut  berputar. Bagian permukaan atas dan
bawah berbeda. Lichenes ini  melekat pada batu, ranting dengan rhizines.
Rhizines ini juga berfungsi  sebagai alat untuk mengabsorbsi makanan.
Contohnya : Umbillicaria, Parmelia, Xantoria, Physcia, Peltigera.
Haematomma accolens  Acarospora

c)  Frutikos, jika talus tegak seperti semak atau menggantung seperti jumbai
atau pita.  Thallus tumbuh tegak atau menggantung pada batu,  daun-daunan
atau cabang pohon. Contohnya : Usnea longissima
d)  Squalumose,  Lichen ini memiliki lobus-lobus seperti sisik, lobus ini disebut
squamulus  yang biasanya berukuran kecil dan saling bertindih dan  sering
memiliki struktur tubuh buah yang disebut  podetia.  Contoh :  Psora
pseudorusselli, Cladonia carneola
Usnea longissima Ramalina stenospora Cladonia perforata
Psora pseudorusselli
Cladonia carneola

Perkembangbiakan Lumut Kerak (Lichenes)
Perkembangbiakan lichenes melalui tiga cara, yaitu :

A. Secara Vegetatif
  Fragmentasi:  Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan memisahkan
bagian tubuh  yang telah tua dari induknya dan kemudian berkembang
menjadi individu baru.  Bagian-bagian tubuh yang dipisahkan tersebut
dinamakan fragmen. Pada beberapa fruticose, bagian tubuh yang lepas tadi,
dibawa  oleh angin ke batang kayu dan berkembang tumbuhan lichenes
yang baru. Reproduksi vegetatif dengan cara ini merupakan cara yang paling
produktif untuk peningkatan jumlah individu.
  Isidia : Kadang-kadang isidia lepas dari thallus induknya yang masing-masing
mempunyai simbion. Isidium akan tumbuh menjadi individu baru jika
kondisinya sesuai.
  Soredia : Soredia adalah kelompok kecil sel-sel ganggang yang sedang
membelah dan diselubungi benag-benang miselium menjadi suatu badan
yang dapat terlepas dari induknya. Dengan robeknya dinding thallus,
soredium tersebar seperti abu yang tertiup angin dan akan tumbuh lichenes
baru. Lichenes yang baru memiliki karakteristik yang sama dengan induknya.

C. Secara Seksual
Perkembangan seksual pada lichenes hanya terbatas pada pembiakan
jamurnya saja. Jadi yang mengalami perkembangan secara seksual adalah kelompok
jamur yang membangun tubuh lichenes.

Klasifikasi Lichenes
Lichenes  sangat sulit untuk diklasifikasikan karena merupakan gabungan  dari
alga dan fungi serta sejarah perkembangan yang berbeda. Para ahli  klasifikasi
taksonomi  seperti  Bessey (1950), Martin (1950) dan Alexopoulus (1956), berpendapat
bahwa  lichenes dikelompokkandan diklasifikasikan ke dalam kelompok jamur
sebenarnya. Bessey meletakkannya dalam ordo Leocanorales dari Ascomycetes.  Smith
(1955) menganjurkan agar lichenes dikelompokkan dalam kelompok yang  terpisah
yang berbeda dari alga dan fungi.

Lichenes memilikiklasifikasi yang bervariasi dan dasar dasar klasifikasinya secara
umum adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan komponen cendawan yang menyusunnya:

A. Ascolichens.
  Cendawan penyusunnya tergolong Pyrenomycetales, maka  tubuh buah yang
dihasilkan berupa peritesium. Contoh : Dermatocarpon dan Verrucaria.
  Cendawan penyusunnya tergolong Discomycetes. Lichenes  membentuk tubuh
buah berupa apothecium yang berumur  panjang. Contoh :  Usnea  dan
Parmelia.
Dalam Klas Ascolichens ini dibangun juga oleh komponen alga dari  famili:
Mycophyceae dan Chlorophyceae yang bentuknya berupa  gelatin.  Genus dari
Mycophyceae adalah :  Scytonema, Nostoc, Rivularia,  Gleocapsa  dan lain-lain. Dari
Cholophyceae adalah : Protococcus, Trentopohlia, Cladophora  dll.

B. Basidiolichenes
Berasal  dari jamur Basidiomycetes dan alga Mycophyceae.  Basidiomycetes
yaitu dari famili : Thelephoraceae, dengan tiga  genus Cora, Corella dan Dyctionema.
Mycophyceae berupa filamen  yaitu :  Scytonema  dan tidak berbentuk filamen yaitu
Chrococcus.

C. Lichen Imperfect
Deutromycetes fungi, steril. Contoh :  Cystocoleus, Lepraria,  Leprocanlon,
Normandia, dll.

2. Berdasarkan alga yang menyusun thalus:

A. Homoimerus
Sel alga dan hifa jamur tersebar merat pada thallus. Komponen  alga
mendominasi dengan bentuk seperti gelatin, termasuk dalam  Mycophyceae.

B. Heteromerous
Sel alga terbentuk terbatas pada bagian atas thallus dan komponen  jamur
menyebabkan terbentuknya thallus, alga tidak berupa gelatin Chlorophyceae.  Contoh
: Parmelia
Secara umum Taksonomi lichenes menurut Misra dan Agrawal (1978)  adalah sebagai
berikut :

Klas    : Ascolichens
Ordo    : Lecanorales
Famili  :Lichinaceae, Collemataceae, Heppiaceae, Pannariaceae,
Coccocarpiaceae, Perltigeraceae, Stictaceae, Graphidaceae,
Thelotremataceae, Asterothyriaceae, Gyalectaceae, Lecidaeceae,
Stereocaulaceae, Cladoniaceae, Umbilicariaceae, Lecanoraceae,
Parmeliaceae, Usneaceae, Physciaceae, Theloshistaceae.
Ordo    : Sphariales
Famili    : Pyrenulaceae, Strigulaceae, Verrucariaceae
Ordo    : Caliciales
Famili    : Caliciaceae, Cypheliaceae, Sphaephoraceae
Ordo    : Myrangiales
Famili    : Arthoniaceae, Myrangiaceae
Ordo    : Pleosporales
Famili    : Arthopyreniaceae
Ordo    : Hysteriales
Famili    : Lecanactidaceae, Opegraphaceae, Rocellaceae
Klas    : Basidiolichens
Famili    : Herpothallaceae, Coraceae, Dictyonamataceae, Thelolomataceae.
Klas    : Lichens Imperfect
Genus    : Cystocoleus, Lepraria, Lichenothrix, Racodium.

Manfaat lumut kerak bagi kehidupan manusia diantaranya:

1.  Dapat dibuat obatcontoh : Usnea filipendula(antibiotik)
2.  Digunakan sebagai penambah rasa dan aroma(masakan jepang)
3.  Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup indikator pH
4.  Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan
menambah kandungan zat-zat yang dimilikinya
5.  Dapat digunakan sebagai indikator pencemaran
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : BIOLOG-INDONESIA | Fanspage Facebook | Twitter
Copyright © 2013. Materi Kuliah - All Rights Reserved
Published by Profitgoonline