BAB IV
Ekologi Manusia
PENDAHULUAN
Deskripsi singkat: Membahas penyebaran
jagung dan tembakau di Indonesia dan adaptasi
manusia di dataran tinggi. Mengenai jagung yang
merupakan tanaman pangan pokok dan tanaman perdagangan yaitu tembakau. Baik
jadung mamupun tembakau telah berhasil ditanam di berbagai daerah di kepulauan
Indonesia antara tahun 1600 dan 1850. Meskipun jagung mempunyai reputasi
sebagai tanaman yang dapat tumbuh dimana saja, tampaknya jagung kurang berhasil
di daerah yang lebih basah seperti Indonesia di bagian barat. Tembakau dengan
reputasi yang lebih suli, pada akhir abad ke-19 ditanam di daerah yang basah
maupun kering untuk kepentingan perdagangan. Namun ada lebih banyak kesamaan daripada
perbedaan diantara keduan jenis tanaman tersebut. Keduanya di tanam di sawah,
tegal dan lading/gaga. Dan keterpengaruhannya terhadap manusia yang akhirnya
mampu melakukan penyesuaian diri dengan membuat lading serta tinggal di dataran
tinggi terpacu akan tempat dimana mereka mampu membuat tanaman tembakau dan
jagung ini dapat tumbuh. Setidaknya dengan begitu manusia mampu mencukupi
kebutuhan mereka dengan bergantung terhadap penghasilannya atas tanaman yang
mereka tanam. Kemudian kombinasi yang muncul terhadap perkembangan
tanaman-tanaman tersebut seperti membutuhkan pupuk kandhang yang akhirnya
manusia memelihara ternak sehingga pemenuhan kebutuhan di dataran tinggi
semakin terpenuhi dengan munculnya berbagai tanaman baru yang bisa disandingkan
dengan tembakau maupun jagung.
Manfaat: Dalam perubahan agrosistem
dari tanaman tembakau dan jagung di dataran tinggi mahasiswa akan melihat
bagaimana proses adapatasi manusia yang melakukan penyesuaian dengan tanaman
serta lingkungan yang menjadi wadah mereka dalam melangsungkan kehidupannya.
Relevansi: Manusia memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya.
Dimana manusia mampu memanipulasi sedemikian rupa lingkungan mereka agar dapat
menjadi sebuah tempat bagi mereka
membangun sebuah kehidupan. Saat perpindahan penduduk masyarakat dataran
rendah ke dataran tinggi diikuti pula oleh perubahan agroekosistem yang membuat
ketertarikan masyarakat untuk berpindah. Perubahan agrosistem ini menjadi salah
satu daya tarik bagi manusia untuk melakukan adaptasi dengan dataran tinggi. Dengan mempelajari ekologi manusia
ini kita dapat mengkaji apa yang relasi dalam adaptasi manusia di dataran
tinggi.
Learning Outcomes
Mahasiswa dapat memahami mengenai proses pengubahan agroekosistem
dataran tinggi oleh penduduk dataran rendah pada abad 19-20.
PENYAJIAN
Dosen menjelaskan bahasan pengantar perkuliahan, mengawal diskusi
dan memberikan kritik dan tugas. Mahasiswa membaca artikel dan kemudian
mempresentasikan dan berdiskusi didampingi dosen. mahasiswa diajak untuk memahami bagaimana
tanaman pangan baru mengubah agroekosistem dataran tinggi dan daptasi manusia
di dalamnya.
Artikel / File ini diambil dari elisa.ugmac.id dimana file ini merupakan karya dari dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM pengampu materi kuliah Antropologi Ekologi - Bambang Hudayana