Token
Economy
(Semester Genap 2005/2006)
Tujuan :
- Agar mahasiswa memahami
mengenai token economy
- Agar mahasiswa mengerti
teknik pemberian token economy
dan hal – hal yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan token economy
- Mahasiswa memahami
pengaplikasian token economy
dalam berbagai bidang
Token
economy adalah sebuah program dimana sekelompok
individu bisa mendapatkan token untuk beberapa perilaku yang diharapkan muncul,
dan token yang dihasilkan bisa ditukar dengan back up reinforcer.
Token economy
dibuat berdasarkan prinsip conditioning
reinforcement. Conditioning
reinforcement adalah stimulus yang tidak secara langsung menguatkan
perilaku, namun stimulus tersebut bisa menjadi penguat jika dipasangkan dengan
reinforcer lain.
Ada
tiga karakteristik dasar yang dimiliki token
economy sebagai suatu program dalam modifikasi perilaku, yaitu :
- Perilaku yang akan
diperkuat dipaparkan dengan jelas.
- Prosedur yang digunakan
adalah dengan memberikan reinforcing
stimuli (token) saat perilaku target muncul.
- Aturan yang ada
direncanakan untuk mengatur pertukaran token untuk setiap objek atau
peristiwa yang akan diperkuat.
Langkah-langkah
Implementasi Token Economy
- Menentukan
Perilaku Target
Semakin homogen individu kelompok yang akan dikenai token economy, maka akan semakin mudah
menstandardisasikan aturan-aturan yang berlaku dalam token economy.
- Mencari
Garis Basal
Yakni memperoleh data sebelum melakukan penanganan,
biasanya melalui pengamatan selama dua minggu terhadap perilaku target. Sesudah
program dimulai, kita bisa membandingkan data dengan data yang diperoleh saat
menentukan garis basal, sehingga dapat menentukan efektivitas program.
- Memilih
Back up Reinforcer
Perlu diperhatikan bagaimana karakteristik peserta
program dan apa saja ikira-kira barang yang dibutuhkannya. Barang yang menjadi
pengukuh pendukung haruslah barang yang dapat digunakan atau consumable. Perlu diperhatikan pula
tempat penyimpanan, dan dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan program.
- Memilih
Tipe Token Yang Akan Digunakan
Secara umum, tipe token haruslah menarik, ringan, mudah
dipindahkan, tahan lama, mudah dipegang, dan tidak mudah dipalsukan. Beberapa
contoh yaitu stiker, keping logam, koin, check-mark,
poin, poker chip, stempel yang dicap
di buku, tanda bintang, kartu, dll.
- Mengidentifikasi
Sumber-sumber Yang Bisa Membantu
Beberapa sumber yang bisa membantu adalah staf, relawan,
mahasiswa, residen, orang yang akan dikenai token itu sendiri.
- Memilih
Lokasi Yang Tepat.
Token dapat diberikan dimana saja, asal diberikan setelah
perilaku target muncul.
- Menyiapkan
Manual / pedoman Token Economy
Pada Klien Dan Staf.
Ada
suatu prosedur spesifik dalam penerapan program token economy
- Perlu diperhatikan
bagaimana cara penyimpanan data, kertas data yang akan digunakan, siapa
dan bagaimana data itu akan dicatat.
- Siapa yang akan
memberikan pengukuh atau agen pengukuh (reinforcing agent), dan untuk perilaku apa.
- Menentukan jumlah token
yang bisa didapat pada setiap perilaku. Pemebrian token dapat mulai
dikurangi bila perilaku target telah terbetuk.
- Menyusun prosedur dan
menentukan jumlah token untuk memperoleh back up reinforcer. Pada awal program, frekuensi penyediaan
pengukuh pendukung harus cukup tinggi, lalu berkurang secara bertahap.
- Berhati-hati terhadap kemungkinan
munculnya hukuman.
Ada kemungkinan hukuman bersyarat (possible punishment contingencies). Klien membayar dengan token
bila ia melakukan tindakan kontraproduktif.
- Memastikan bahwa tugas
yang harus dilakukan staf sudah jelas, dan pemberian pengukuh pada staf.
- Membuat rencana untuk
menghadapi kemungkinan masalah yang akan timbul. Masalah yang biasa timbul
antara lain, kebingungan, kekurangan staf, peserta merusak token, dan
lain-lain.
Penerapan Token Economy
- Membantu murid yang
cacat di dalam ruang kelas
- Menangani anak –anak
dengan masalah antisocial
- Treatment untuk pecandu
alkohol
- Menurunkan tingkat
absent dan meningkatkan performa kerja
- Mengurangi perilaku
agresif tahanan.
- Mengelola perilaku anak
dalam keluarga.
Kelemahan Token Economy
- Kurangnya pembentukan
motivasi intrinsik, karena token merupakan dorongan dari luar diri.
- Dibutuhkan dana lebih
banyak untuk penyediaan pengukuh pendukung /back up reinforcer
- Adanya beberapa
hambatan dari orang yang memberikan dan menerima token.
DAFTAR
BACAAN
Kazdin, Allan, E.
1994. Behavior Modification in Applied
Settings. California. Brooks/Cole Publishing Company.
Martin, G & Pear,
J. 1996. Behavior Modification : What It
Is and How To Do It. New Jersey. Prentice Hall International, Inc.