Bab V
HIV/AIDS Pada Bayi dan Ibu Rumah
Tangga
PENDAHULUAN
Deskripsi: Masalah seksualitas seringkali dikaitkan hanya pada pasangan
usia subur yang masih pada usia reproduksi. Padahal seksualitas memiliki dampak
yang luas tidak hanya kesehatan reproduksi tetapi juga isu gender, agama,
politik, hak asasi manusia dan lainnya. Seksualitas yang menyangkut kesehatan
reproduksi perempuan antara lain kehamilan, melahrkan dan menyusui. Ada
kelompok yang rentan dan marjinal terkait dengan kekuasaan, mereka itu adalah
kelompok anak-anak dan perempuan (ibu rumah tangga). Kedua kelompok ini
seringkali tidak bersalah, dalam arti tidak melakukan perilaku seks menyimpan,
mereka hanyalah istri yang memiliki satu pasangan yaitu suami. Akan tetapi
akibat perilaku suami yang sering gonta ganti pasangan berakibat istri mereka
tertular HIV/AIDS dari suami. Kebiasaan di masyarakat pemakaian kondom tidak
dilakukan kecuali untuk menjarangkan kelahiran. Kondom belum difungsikan untuk
mencegah penularan HIV/AIDS. Ditambah lagi pasangan suami-istri yang sah
umumnya akan menolak memakai kondom sebab ada anggapan bahwa kondom tidak
nyaman juga adanya pemahaman bahwa mereka adalah suami istri sah sehingga tidak
perlu kondom. Istri yang tertular HIV dari suami akan berisiko 4 kali untuk menularkan
kepada bayinya, baik lewat kandungan, saat proses persalinan maupun perilaku
menyusui.
Manfaat: ibu dan bayi yang tidak berdosa saat ini mengalami peningkatan
sebagai korban perilaku seks gonta ganti pasangan dari suaminya. Ibu HIV perlu
diedukasi dalam rangka agar persalinan
mereka aman, tidak menularkan penyakitnya kepada bayinya.
Relevansi:Kelompok lemah yaitu ibu rumah tangga dan bayinya perlu mendapat
perhatian seksama sebab jika mereka tertular HIV/AIDS maka biaya persalinan,
perawatan bayi dengan HIV akan sangat mahal.
Learning outcomes: Kelompok
marjinal yang lemah harus mendapat prioritas utama dalam pencegahan sebab
mereka adalah penerus generasi bangsa. Jika bayi dan ibu mati maka akan
terputus pula rantai reproduksi bagi generasi mendatang yang sehat dan
berkualitas.
PENYAJIAN
Penyajian: PPT berisi kasus=kasus di masyarakat sebut misalnya Mawar,
Melati dan Menur, tiga ibu rumah tangga di DIJ yang tertular HIV/AIDS dari
perilaku suami yang gemar narkoba, pelaku sodomi, suka pergi ke lokalisasi.
Ilustrasi: Perlunya melindungi identitas kasus HIV/AIDS agar kerahasiaannya
terjamin.
Aktivitas: mendiskusikan mengapa persalinan ibu dengan HIV?AIDS harus ketat
prosedurnya termasuk harus dilakukan dengan operasi Caesar dan dilarang diberi
ASI.
Tugas: mengemukakan di dalam kelas atas jawaban dari aktivitas di kelas
tersebut.
Latihan: mahasiswa memberi empati terhadap kasus HIV/AIDS perempuan ibu
rumah tangga dan bayi
Rangkuman: Bayi dan ibu rumah tangga merupakan kelompok rentan dan tidak
berdosa yang sering kali menjadi korban perilaku seksual suami berisiko yang
berakibat masa depan mereka suram.
PENUTUP
Tes formatif: mengapa perempuan ibu rumah tangga dan bayi menjadi kelompok
yang rentan tertular HIV/AIDS. Kunci jawaban : secara gender memang perempuan
dan bayi/anak-anak merupakan kelompok marjinal yang selalu menjadi korban dari
kekuasaan laki-laki. Hak dan perlindungan hukum bagi mereka juga minim.
Petujuk penilaian: mereka yang mampu menjawab mendekati jawaban kunci akan
diberi point/bonus nilai sebesar 10.
Tindak lanjut:-
Artikel / File ini diambil dari elisa.ugmac.id dimana file ini merupakan karya dari dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM pengampu materi kuliah Antropologi HIV Dan Aids- Atik Triratnawati