Bab.
IX
Epidemi dan Biaya Kesehatan terkait HIV/AIDS
PENDAHULUAN
Deskripsi singkat: HIV /AIDS tidak lagi sebuah pandemi melainkan epidemi
sebab penyakit ini telah menyebar luas di Indonesia termasuk menyerang kelompok
profesi atau umur tertentu yang berisiko. Wilayah kota besar, pelabuhan
udara/laut/ maupun terminal antar kota, atau wilayah perbatasan/terisolir
ditambah maraknya pariwisata di Indonesia mendorong semaraknya bisnis
prostitusi maupun narkoba. Migrasi ke luar daerah/luar negeri karena pekerjaan
juga mendorong tingginya kasus HIV.
Kelompok usia muda menjadi sasaran perkembangan penyakit ini akibat
perilaku dan gaya hidupnya yang
cenderung bebas.
Biaya yang muncul akibat tingginya kasus HIV/AIDS menyebabkan pemerintah
tidak lagi membebaskan biaya pengobatan dengan AZT. Obat semakin mahal
sementara penderita tidak mampu bekerja sehingga beban keluarga semakin berat.
Biaya perawatan, obat maupun pemeriksaan lab sangat mahal, akibatnya pemerintah
tidak lagi membebaskan biaya pengobatan bagi penderita. Biaya kesehatan yang
tinggi tidak mampu dianggarkan pemerintah, akibatnya kasus kematian semakin
tinggi akibat biaya perawatan yang tidak terjangkau.
Manfaat: epidemi harus difahami secara benar sehingga pemerintah mampu
menyediakan sarana pengobatan dan perilaku pencegahannya
Relevansi: epidemi HIV/AIDS berimplikasi pada tingginya kasus sehingga
biaya kesehatan yang harus dikeluarkan pemerintah dan masyarakat semakin tinggi
pula. Kondisi kemiskinan yang dialami penderita berakibat penanganan kasusnya
tidak tuntas akibat berobat yang tidak teratur
Learning outcome: epidemi HIV akan berdampak pada hilangnya waktu kerja,
kualitas manusia yang menurun serta membengkaknya biaya kesehatan,
PENYAJIAN
Penyajian: PPT berisi penjelasan epidemi di Indonesia/dunia serta wilayah
rawan lainnya di Indonesia. Selain itu biaya kesehatan apa saja yang harus
ditanggung penderita serta biaya hidup sehari-hari yang tidak mampu dihasilkannya akan berdampak
pada beban keluarga/masyarakat.
Ilustrasi:-
Aktivitas:-
Tugas:-
Latihan:-
Rangkuman: memahami epidemi harus pula memahami budaya masyarakat sebab
penyakit banyak dipengaruhi oleh beragam faktor; lingkungan, budaya, ekonomi
dan lainnya. Penyakit seperti HIV/AIDS memberi dampak luas kepada masyarakat
dan negara, mahalnya perawatan dan hilangnya tenaga kerja/ekonomi, kematian,
munculnya anak yatim, piatu semua harus
dipikirkan secara komprehensif
penanggulangannya.
PENUTUP
Tes formatif dan kuncinya: epidemi HIV/AIDS harus melihat faktor apa saja?
(kunci jawaban dengan membuka buku Medical Anthropologi in Ecological
Perspective)
Petunjuk penilaian: A benar semua, B benar 75%, C benar 50%
Tindak lanjut:-
Artikel / File ini diambil dari elisa.ugmac.id dimana file ini merupakan karya dari dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM pengampu materi kuliah Antropologi HIV Dan Aids- Atik Triratnawati