Home » » Kelompok berisiko dan perilaku berisiko HIV

Kelompok berisiko dan perilaku berisiko HIV

Written By profitgoonline on Monday, 3 June 2013 | 11:56

BAB  III
Kelompok berisiko dan perilaku berisiko

PENDAHULUAN
Deskripsi singkat: Ada pemahaman yang berbeda antara kelompok berisiko dengan perilaku berisiko. Kelompok berisiko adalah menunjuk pada laki-laki maupun perempuan yang mempunyai profesi tertentu dan rentan tertular HIV/AIDS seperti: PSK, ibu rumah tangga, bayi, dokter, dokter gigi, petugas kesehatan, penerima donor darah, pennguna jarum suntik berganti-ganti dan sebagainya. Sementara perilaku berisiko adalah mereka yang melakukan seks tidak aman seperti: tidak memakai kondom,  sodomi (lewat lubang dubur), seks pranikah, seks di luar perkawinan, dimana mereka umumnya melakukan hal itu tanpa memakai kondom. Pada kelompok muda/remaja pacaran yang terlalu jauh sampai melakukan hubungan seks tanpa kondom dianggap tidak akan menularkan HIV/AIDS. Padahal perilaku itu meski hanya dilakukan satu kali selain akan menimbulkan kehamilan juga tertularnya HIV dari satu orang ke orang lain. Pasangan sejenis juga merasa bahwa jika dubur/mulut mereka bersih dianggap tidak akan menularkan, padahal lewat cairan dari kedua lubang ditambah perlukaan yang terjadi menjadi media penularan.
Manfaat: pemahaman mengenai kelompok berisiko dan perilaku berisiko akan menghindarkan seseorang dari stigma atau pemahaman yang salah mengenai kelompok yang rentan tertular penyakit ini.
Relevansi: Masyarakat atau individu harus mampu mengindentifikasi kelompok berisiko dan perilaku berisiko karena kedua hal ini sering dianggap sama.
Learning outcome: Kelompok berisiko dan perilaku berisiko harus menjadi target pencegahan HIV/AIDS sehingga tidak setiap orang berisiko tertular, melainkan ada kriteria tertentu terkait dengan perilakunya.

PENYAJIAN
Penyajian: PPT akan menjelaskan mengenai kelompok umur berisiko dan perilaku berisiko serta siklus hidup remaja yang juga rentan tertular HIV/AIDS terkait dengan perilaku seksual maupun gaya hidupnya.
Ilustrasi: Kasus –kasus remaja yang mati karena HIV/AIDS akibat narkoba
Aktivitas: diskusi mengenai kelompok profesi tertentu yang rentan tertular dan menularkan HIV/AIDS pada pasangan/peergroupnya.
Tugas: -
Latihan:-
Rangkuman: Pemahaman yang benar mengenai kelompok berisiko dan p[perilaku berisiko akan menghindarkan dari stigmatisasi pada kelompok maupun profesi tertentu yang sering dianggap sebagai penyebab HIV/AIDS. 

PENUTUP
Tes formatif: bagaimana remaja menghindarkan diri dari perilaku seks bebas?
Kunci tes formatif: healthy sexual life mesti dipahami dengan baik, ditambah peran norma agama dan kesusilaan harus menjadi pedoman hidup
Tindak lanjut: perlu pemikiran/diskusi lebih jauh mengenai kehidupan remaja beserta dampak pengaruh seks bebas


Artikel / File ini diambil dari elisa.ugmac.id dimana file ini merupakan karya dari dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM pengampu materi kuliah
Antropologi HIV Dan Aids- Atik Triratnawati

Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : BIOLOG-INDONESIA | Fanspage Facebook | Twitter
Copyright © 2013. Materi Kuliah - All Rights Reserved
Published by Profitgoonline