Home » » BUDAYA ILMIAH

BUDAYA ILMIAH

Written By profitgoonline on Sunday, 16 June 2013 | 13:23


BUDAYA ILMIAH

Budaya ilmiah adalah metode ilmiah yang merujuk pada teknik investigasi fenomena memperoleh ilmu pengetahuan baru / koreksi dan integrasi pengetahuan serta melakukan komunikasi secara lisan maupun tulisan. Suatu budaya ilmiah biasanya diselenggarakan pada Lembaga pendidikan (tingkat pertama, menengah dan tinggi) sebagai media formal dimana peserta didik mendapatkan pendidikan dan pengajaran didalamnya. Melalui lembaga inilah diharapkan setiap generasi muda (baca : remaja) dapat mempersiapkan dirinya baik ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk menjadi generasi unggul yang mampu meneruskan estafet perjuangan bangsa ini. Sebagai institusi ilmiah, lembaga pendidikan bukan hanya media pasif dalam mentransformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya, namun lebih dari itu sudah sewajibnya lembaga pendidikan menjadi garda terdepan dalam menciptakan komunitas ilmiah yang senantiasa mengedepankan budaya ilmiah dalam aktifitas dan interaksinya.

Lembaga pendidikan yang senantiasa mendorong peserta didiknya untuk menghidupkan budaya ilmiah berarti membantu mempercepat anak didiknya dalam menempatkan perkataan dan perbuatan dengan landasan ilmiah. Pada dasarnya, manusia berbudaya  ilmiah adalah orang yang pada setiap pikiran, sikap dan perilaku didasarkan pada logika atau akal.

Perubahan pola belajar mengajar baik dari sisi muatan kurikulum, metode mengajar guru/dosen, metode belajar siswa/mahasiswa harus segera dilakukan dalam rangka menumbuhkembangkan budaya ilmiah bagi peserta didik. Lembaga pendidikan formal tidak hanya bertanggungjawab terhadap mentransformasi muatan kurikulum formal semata kepada anak didiknya namun lebih dari itu harus mampu mewujudkan peserta didiknya menjadi insan yang berbudaya ilmiah baik dalam bersikap maupun berperilaku.

Beberapa contoh budaya ilmiah yang harus ditumbuhkembangkan oleh remaja sehingga akan mencerminkan eksistensi dan kompetensi diri adalah sebagai berikut :

1. Budayakan Membaca.

Membaca adalah pintu menuju gerbang ilmu pengetahuan, dengan membaca setiap kita akan mengetahui dan memahami berbagai informasi untuk memperkaya khasanah keilmuan. Dengan membaca yang tidak diketahui menjadi tahu dan yang tidak dimengerti menjadi dimengerti. Dalam berbagai kesempatan remaja harus mulai membiasakan membaca, apapun sumber bacaannya (positif). Menumbuhkan

kepedulian membaca, akan semakin memperbanyak pustaka ilmu pengetahuan pada diri remaja, dengan membaca, remaja akan mengedepankan budaya ilmiah terutama dalam hal komentar dan ucapannya sesuai sumber terpercaya yang dia baca. Untuk itu membacalah dengan fokus detik ini juga sesuai minat, bakat dan kecintaan anda terhadap bidang/jurusan yang anda geluti, niscaya anda akan menjadi referensi pustaka bagi yang lainnya.


2. Budayakan Menulis.

Menulis adalah bentuk ekspresi diri yang didasari dengan ide, konsep dan gagasan seseorang untuk maksud dan tujuan tertentu. Kegiatan menulis dalam bentuk apapun (buku, jurnal, karya ilmiah, artikel, dan yang
lainnya) akan menjadikan kita mempunyai kapasitas dan kapabelitas keilmuan dimata orang lain. Remaja yang memaksakan untuk mencoba menulis sesuatu hal yang dia ketahui akan mendorong mereka menjadi terbiasa mencurahkan isi hatinya dalam bentuk tulisan. Dengan terbiasa maka menulis akan tumbuh
menjadi budaya yang melekat pada diri remaja untuk mengekspresikan ide dan pemikirannya sebagai sumbangsih remaja dalam mendorong terciptanya budaya ilmiah dikalangan remaja.

3. Budayakan Berdiskusi

Diskusi adalah forum untuk menguji sejauhmana kemampuan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki untuk dijadikan konsensus atau untuk dikritisi sebagai sesuatu yang masih banyak kelemahan dan
kekurangannya dari berbagai aspek kajian. Oleh karenanya dengan diskusi kita akan semakin memahami betul akan pentingnya masukan, kritikan dan saran atas apa yang kita ketahui dan kita pahami selama ini. Dengan diskusi pula akan semakin meningkatkan kualitas komunikasi kita (communication skill) untuk
dapat meyakinkan dan mempengaruhi orang lain.

4. Aktif pada Forum/Organisasi Ilmiah. Forum/organisasi ilmiah merupakan tempat dimana berkumpulnya masyarakat/komunitas intelektual dan ilmiah, implementasi program kerja dari forum/organisasi ilmiah biasanya difokuskan pada kajian mendalam dan kontinyu terhadap suatu bidang keilmuan untuk
mewujudkan generasi intelektual yang mampu menghasilkan karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan dari berbagai aspek. Remaja diharapkan berperan aktif didalam berbagai forum/organisasi ilmiah untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan turut serta menyumbangkan ide dan pemikirannya. Melalui
forum/organisasi ilmiah, setiap remaja akan terlihat cerdas dan unggul baik wawasan maupun ilmu pengetahun yang digelutinya.

5. Jadilah Student Center Learning. Student Center Learning adalah proses pembelajaran yang berfokus pada peserta didik. SCL merupakan aktivitas yang di dalamnya peserta didik bekerja secara individual maupun kelompok untuk mengeksplorasi masalah, mencari pengetahuan secara aktif dan bukannya
penerima pengetahuan secara pasif.

Melalui metode ini, peserta didik diharapkan mampu membangun Paradigma pembelajaran dengan melibatkan penciptaan lingkungan dan pengalaman yang memungkinkan mereka mencari, menemukan, dan mengkonstruksi pengetahuan dan memposisikan diri dari behaviorism menjadi constructivism. Peserta didik
harus membangun suasana belajar yang proaktif, kritis dan dialogis untuk menguasai ilmu pengetahuan, memahami hubungan antara pengetahuan dengan dunia nyata.
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : BIOLOG-INDONESIA | Fanspage Facebook | Twitter
Copyright © 2013. Materi Kuliah - All Rights Reserved
Published by Profitgoonline