BAB III
KEARIFAN LOKAL NUSANTARA
A. Pendahuluan
Bab ini akan memaparkan lebih lanjut contoh-contoh kearifan lokal Nusantara. Pada dasarnya bab ini hanya menunjukkan dimana rnah contoh sebagaimana yang sudah disingung di depan secara lebih rinci dapat ditelusuri pada buku sumber yang ditunjuk.Mahasiswa dapat menggunakan dasar pemahaman sebagai khasanah budaya Nusantara pada bab sebelumnya dan selanjutnya mahasiswa diharapkan dapat mengeksplorasi Iebih lanjut kearifan lokal tersebut dan dapat menjelaskan rasionalitas/maknanya.
Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan contoh kearifan lokal daerah di Nusantara dan menjelaskan rasionalitasnya secara lisan dan tertulis.
B. Penyajian
Kearifan lokal Nusantara termanifestasikan dalam unsur-unsur kebudayaan. Dengan mengambil pengertian kebudayaan universal (Koentjaraningrat, 1990:2) maka unsur kebudayaan yang menjadi tempat hidup suburnya kearifan lokal adalah:a. sistem religi
b. sistem sosial dan organisasi kemasyarakatan
c. sistem ilmu pengetahuan
d. bahasa
e. kesenian
f. sistem mata pencaharian
g. sistem teknologi dan peralatan
Sebagaimana pengertian kebudayaan pada bab sebelumnya maka kearifan lokal Nusantara juga akan terwujud dalam tiga hal seperti kategori wujud budaya (Koentaraningrat, 1990:5) yaitu:
a. gagasan, ide, nilai, norma, peraturan
b. pola perilaku, kompleks aktivitas
c. artefak, kebudayaan, material, benda hasil budaya
Dengan demikian kerarifan lokal dalam sistem religi masyarakat tertentu (misalnya x) akan muncul dalam wujud budaya masyarakat dalam bentuk gagasan, ide, norma, peraturan yang didasarkan atas sistem religi yang dianut, dan selanjutnya akan berakibat pada pola perilaku masyarakat, dan hasil perilaku masyarakat tersebut akan dibuktikan hasilnya dalam bentuk benda hasil budaya mereka. Kekayaan kearifan lokal Nusantara dapat ditelusuri pada paparan budaya Nusantara (Indonesia) mulai dari Sabang sampai Merauke. Koentjaraningrat (1999) dalam Manusia dan Kebudayaan di Indonesia telah mendeskripsikan kerangka budaya Nusantara mulai dari budaya di kepulauan sebelah barat Sumatera, masyarakat pantau utara Irian Jaya (Papua), Batak, Bugis-Makasar, Bali, Sunda,
Jawa dan bahkan Tionghoa. Dan bentuk kearifan lokal dimaksud terdapat dalam unsur-unsur budaya dalam masyarakat tersebut: sistem sosial kemasyarakatan, kekerabatan, religi, bahasa, kesenian dan lainnya.
C. Penutup
Kearifan lokal Nusantara tesebar luas dalam unsur-unsur kebudayaan masyarakat di seluruh Nusantara dan akan mewujud dalam tiga strata: gagasan normatif, pola perilaku, dan budaya fisik material. Hasil kuliah ini sangat tergantung pada kemampuan mahasiswa untuk mengeksplorasi lebih lanjut kearifan lokal Nusantara yang dapat ditelusuri mulai dan budaya Nusantara sebagaimana diuraikan Koenjaraningrat. Fakta bab berikutnya akan dijelaskan faktor lintas budaya dan globalisasi yang faktor penting yang akan mempengaruhi perbedaan pernaknaan kearifan lokal yang sudah hidup di masyarakat.Artikel / File ini diambil dari www.elisa.ugm.ac.id dimana file ini merupakan karya dari dosen Fakultas Filsafat UGM pengampu materi kuliah Kearifan Lokal oleh Dra. Sartini, M.Hum.