Home » » Seks Tidak Aman Di Kalangan Suku Bangsa di Indonesia

Seks Tidak Aman Di Kalangan Suku Bangsa di Indonesia

Written By profitgoonline on Monday, 3 June 2013 | 12:00

Bab IV
Seks Tidak Aman Di Kalangan Suku Bangsa di Indonesia

PENDAHULUAN
Deskripsi: Selama ini ada anggapan bahwa gaya hidup modern dari negeri barat seperti free sex dipercaya sebagai perusak moral bangsa. Akibatnya gaya hidup seks bebas diperangi oleh banyak pihak selain tidak sesuai dengan norma kesusilaan juga dianggap sebagai penular dan munculnya kasus HIV/AIDS. Padahal pada beberapa suku bangsa di Indonesia juga ditemukaan kebiasaan yang mengarah ke seks bebas yang memungkinkan sebagai pencetus naiknya kasus HIV/AIDS di beberapa wilayah. Tradisi sifone (sunat pada laki-laki dewasa) di Soe, NTT dipercaya akan menaikkan risiko perempuan tertular HIV/AIDS. Laki-laki yang melakukan sifone dengan pendinginan lewat hubungan seks dengan 3 wanita yang berbeda berisiko menularkan HIV/AIDS kepada 3 kelompok perempuan. Belum lagi jika partner itu berasal dari PSK maka penyebaran akan lebih cepat lagi sebab PSK selain tertular, juga dapat menularkan kepada orang lain/partner/langganannya. Di Papua juga ada papijs di kalangan orang Asmat yang berisiko menularkan HIV/AIDS. Hal yang sama berlaku pada wanita lajang suku Dani yang memiliki tradisi serupa/partner seks berganti-ganti. Perilaku narapidana dimana sering terjadi perilaku sodomi untuk memuaskan napsu biologis sesama narapidana juga perlu ditengarai sebagai media penularan.
Manfaat: mahasiswa mampu mengindentifikasi perilaku seksual lain di kalangan masyarakat, tidak hanya suku bangsa terpencil, yang berpeluang menularkan penyakit ini.
Relevansi: Pemahaman mengenai perilaku seksual pada suku bangsa di Indonesia mampu menjadi masukan bagi upaya pencegahan
Learning outcome:  perilaku seksual pada beberapa masyarakat suku bangsa di Indonesia menjadi masukan pembuat program untuk mengubahnya lewat pendekatan budaya yang sesuai dengan perilaku mereka.

PENYAJIAN
Penyajian: PPT berisi contoh beberapa suku bangsa yang memiliki tradisi yang berisiko meningkatkan kasus HIV/AIDS
Ilustrasi: gambar tarian suku Asmat dan Dani sebagai pintu masuk pergaulan yang menjurus ke seks bebas.
Tugas: melontarkan pertanyaan bagaimana pemahaman mahasiswa antropologi untuk mengubah perilaku seksual beberapa  etnis yang berisiko menularkan HIV/AIDS.
Latihan: identifikasi di lingkungan sekitar tempat tinggal mahasiswa mengenai perilaku berisiko tinggi menularkan HIV/AIDS.
Rangkuman: perilaku seksual bebas dari beberapa kelompok masyarakat yang telah menjadi budaya harus mampu dipahami dalam konteks pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS sehingga kampanye atau penyuluhan diperlukan terhadap mereka.

PENUTUP
Tes formatif dan kunci tes formatif: mahasiswa mampu menyebutkan 1 tradisi seks bebas di masyarakat suku bangsa atau lingkungan tempat tinggalnya yang berisiko menularkan penyakit ini. Jawaban yang tidak tepat akan dikoreksi bersama dengan teman sekelas.

Petunjuk penilaian dan umpan balik dengan cara diskusi bersama antara dosen dan mahasiswa di kelas.

Artikel / File ini diambil dari elisa.ugmac.id dimana file ini merupakan karya dari dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM pengampu materi kuliah Antropologi HIV Dan Aids- Atik Triratnawati

Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : BIOLOG-INDONESIA | Fanspage Facebook | Twitter
Copyright © 2013. Materi Kuliah - All Rights Reserved
Published by Profitgoonline